DBD Diduga Bukan Berasal Dari Desa Eka Bahurui, Ini Pernyataan Ketua RT

BERBINCANG : ARIFIN/BS – Ketua RT Purwono saat berbincang dengan petugas Jumantik dikediamannya jalur II RT 9 RW 03 Desa Eka Bahurui Kecamatan MB Ketapang, Kotim.

Editor: Maulana Kawit

SAMPIT – Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang salah seorang balita di Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur diduga bukan akibat penyebaran nyamuk yang ada di desa tersebut. Alasannya, balita tersebut baru tiba di desa sudah terserang DBD.

“Baru datang dari Kecamatan Parenggean, setelah diperiksa di rumah sakit diduga positif DBD,” kata Ketua RT 9 RW 3 Jalur 2 Purwono saat dikonfirmasi wartawan beritasampit.co.id dikediamannya, Jumat, 3 Januari 2020.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Terima Formasi 1.029 CASN dan PPPK 2024

Purwono menegaskan, selama puluhan tahun warga Desa Eka Bahurui belum pernah terserang DBD. Namun dipenghujung tahun 2019 ada salah seorang balita yang diduga terserang demam berdarah.

“Kedua orang tua balita itu kan guru di Parenggean, mereka mungkin liburan ke desa dan ada kemungkinan sebelumnya sudah terserang DBD di wilayah lain kemudian dibawa ke desa kami, yang jelas, DBD bukan berasal dari Desa Eka Bahurui,” tegas Purwono.

BACA JUGA:   Sopir Kabur Usai Jual CPO, Truk Ditinggal di Pinggir Jalan

Dia menambahkan, balita yang dinyatakan positif DBD sekarang sudah dipulangkan dari rumah sakit dan sekarang sudah berada dikediamannya untuk perawatan selanjutnya.

(ifin/beritasampit.co.id)