Dermaga dan Pasar Pelangsian Jadi Alternatif Wisata Keluarga

PELABUHAN. JUN/BS - Eksotik, perahu layar motor sedang tambat di Dermaga Pelangsian.

Editor : Maulana Kawit

SAMPIT – Tidak ada yang menyangka, Dermaga Pelangsian, yang berada di Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menjadi alternatif wisata keluarga bagi masyarakat sekitar.

Mungkin bagi warga setempat keberadaan dermaga ini seakan menjadi pemandangan biasa, yaitu sebagai tempat bertambatnya klotok (perahu bermotor) pedagang sayur atau ikan dari desa diseberangnya. Tapi tidak demikian dengan warga desa atau kelurahan disekitarnya, maupun warga kota Sampit yang ingin berbelanja kebutuhan dapur di pasar Pelangsian yang tepat berada di depan dermaga tersebut.

Ternyata keberadaan dermaga dengan latar sungai Mentaya ini banyak disukai pengunjung, bahkan cukup viral di sosial media terutama dilaman facebook dan Instagram.

“Setiap hari minggu kami sekeluarga kesini belanja sayur mayur dan ikan, sekalian refresing.” ucap Masran, warga Kelurahan Ketapang.

BACA JUGA:   Terjadi Tawuran di Nur Mentaya Saat Malam Minggu

Menurutnya, meski harga sayuran atau ikan dijual di Pasar Pelangsian tidak jauh berbeda dengan harga disekitar tempat tinggalnya atau di kota Sampit, namun ada nuansa tersendiri yang dirasakan saat menghabiskan hari libur bersama keluarga.

“Berbagai macam sayuran dan ikan sungai dan ikan laut banyak dijual disini. Habis belanja ya nyantai nikmati pemandangan sungai Mentaya atau jika kebetulan ada perahu besar nyandar disini bisa jadi objek foto ” imbuhnya.

PELABUHAN. JUN/BS - Dijadikan tempat santai, sekelompok keluarga sedang menikmati pamangan di Dermaga Pelangsian.
PELABUHAN. JUN/BS – Dijadikan tempat santai, sekelompok keluarga sedang menikmati pamangan di Dermaga Pelangsian.

Senada disampaikan Fani.
Pelajar salah satu SMA dikota Sampit ini memilih datang dengan bersepeda bersama teman-temannya.

“Sudah direncanakan kemari. Kalau kemarin kearah utara, sekarang ke selatan dan dermaga ini jadi pilihan
untuk istirahat. Tempatnya bagus untuk santai melepaskan lelah,” katanya sambil menikmati jajanan yang dibeli dipasar Pelangsian.

Untuk diketahui, Dermaga atau Pelabuhan Pelangsian sendiri sudah dibangun sejak 2014-2015 lalu. Namun hingga saat ini, pelabuhan tersebut belum juga difungsikan. Hanya beberapa perahu kelotok pedagang, karena di halaman depan pelabuhan tersebut terdapat pasar tradisional.

BACA JUGA:   Developer Perumahan Bisa Dilaporkan Jika Tak Sesuai Perjanjian

Menurut warga sekitar pasar tradisional tersebut buka setiap hari minggu sore dan senin pagi.
Itu sebabnya banyak warga yang terlihat menghabiskan waktu disaat hari libur atau minggu sore.

Mulanya dermaga ini hanya biasa-biasa saja. Seiring perjalanan waktu seakan berubah menjadi alternatif tempat tujuan wisata keluarga.
Menuju ke lokasi pasar dan dermaga Pelangsian sangat mudah, karena letaknya di tepi jalan lintas utama atau jalan desa Pelangsian.

Masyarakat sekitar meyakini, jika difungikan dengan maksimal, maka kawasan itu akan ramai aktivitas perekonomian yang tentunya berdampak positif untuk warga sekitar atau desa-desa disekiyarnya.

(jun/beritasampit)