Tes CPNS, 80 Peserta Terancam Gagal. Karena Ini?

Kepala BKD Kotim, Alang Arianto

SAMPIT – Mendekati tes Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan di gelar pada 6 Februari 2020.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), telah menyatakan kesiapan mereka. Bahkan daftar tes untuk seluruh peserta telah sudah tersusun dan telah diumumkan di website BKD Kotim.

“Dari tanggal 6 sampai 12 februari pelaksanan test digelar. Kalau persiapan sudah kita rapatkan dan sudah kita umumkan, seluruh peserta sudah ada daftar mereka tanggal berapa, hari apa dan sesi berapa mereka tes,” kata Kepala BKD Kotim, Alang Arianto.

Untuk lokasi tes akan dipusatkan di Balai Pendidilan dan Pelatihan BKD di belakang Stadiun 29 November Sampit, yang juga sekaligus lokasi Asrama Haji Kotim.

BACA JUGA:   Disdik Kotim Terima Penghargaan dari Balai Bahasa Kalteng Dalam Revitalisasi Bahasa Daerah

“Untuk tes dalam satu hari terbagi 5 sesi, selain hari jumat dikurang jadi 4 sesi. Kita juga akan mengoperasikan 80 unit komputer, dan ada 5 sampai 10 yang dicadangkan,” jelasnya.

Sementara berkaitan dengan kelengkapan dokumen para peserta, menurut Alang masih belum seluruhnya terpenuhi, BKD mencatat sebanyak 80 orang peserta yang belum mengambil kartu tes mereka.

“Mereka kita kasih waktu hingga H-1, kalau tidak datang maka kita anggap mengundurkan diri,” tegasnya.

Alang menambahlan, saat pelaksanaan tes nantinya seluruh peserta wajib datang 1 jam sebelum pelaksanaan, hal ini penting diperhatikan para peserta karena harus melakukan regestrasi dan pengambilan pin untuk mengikuti tes tersebut.

BACA JUGA:   Beredar Video Klarifikasi Massa yang Ada di Perkebunan Pelantaran Menegaskan Mereka Bukan Preman

“Pakaian seluruh peserta yang ikut tes di wajibkan hitam putih, selain itu juga jangan lupa membawa KTP dan kartu tesnya,” tuturnya.

Kemudian, berkaitan dengan menurunnya minat peserta yang mendaftar tahun 2020 ini, Alang mengakui sangat wajar, karena minimnya formasi yang disediakan seperti tenaga kesehatan tahun ini hanya untuk wilayah Kecamatan Tualan Hulu.

“Jika tahun 2018 lalu jumlah peserta sektar 2900 lebih, tahun ini peserta sebanyak 2491,” tandasnya.

(Cha/beritasampit.co.id)