Disdik Kotim Terima Penghargaan dari Balai Bahasa Kalteng Dalam Revitalisasi Bahasa Daerah

IST/BERITA SAMPIT- Kadisdik Kotim dan pejabat setempat saat menerima piagam dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan. tengah.

SAMPIT – Partisipasi aktif yang ditunjukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam revitalisasi bahasa daerah atau atau mengaktifkan penggunaan bahasa melalui satuan pendidikan mendapatkan apresiasi dari Balai Bahasa provinsi Kalimantan Tengah.

“Kita dapat apresiasi dari Balai bahasa, dan termasuk dalam penerapan bahasa daerah dilingkungan Disdik Kotim, jadi disamping bahasa Indonesia kita juga terapkan bahasa daerah dalam berkomunikasi,” kata Irfansyah, Selasa 19 Maret 2024.

Plakat dan piagam penghargaan ini langsung diterima oleh dirinya bersama jajaran pejabat di lingkungan Disdik Kotim pada pada awal Maret 2024 ini.

BACA JUGA:   Fajrurahman Sosok yang Patut Diperhitungkan di Pilkada Kotim

“Kami berterimakasih dan bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh Balai Bahasa provinsi Kalteng, semoga kami terus berkomitmen dan bisa mengajak seluruh satuan pendidikan yang ada untuk turut serta dalam revitalisasi bahasa daerah,” bebernya.

Menurutnya, Program ini merupakan amanat undang- undang tentang bahasa, baik secara nasional maupun aturan pemerintah daerah yang mengatur tentang penggunaan, pengembangan, pembinaan serta revitalisasi bahasa daerah secara regional terutama di wilayah Kotim.

Irfansyah menjelaskan, muatan lokal sebagai upaya implementasi model perlindungan bahasa daerah sudah merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek RI).

BACA JUGA:   Anak 10 Tahun dan Kedua Orang Tuanya Nyaris Terbakar

Untuk itu, Irfansyah mengimbau kepala kepala sekolah untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya dan bahasa daerah, khusunya dayak. Dengan cara mengikutsertakan bahasa daerah apabila ada kegiatan atau acara.

“Disamping menggunakan bahasa Indonesia, bahasa inggris, namun bahasa daerah juga kami tetap dan harus digunakan di lingkungan sekolah. Ini cara kita agar terus melestarikan bahasa daerah di wilayah kita,”pungkasnya. (Ibra)