Ingat, Fogging Alternatif Terakhir Untuk Atasi DBD

Fogging : ENN/BS - Fongging yang dilakukan Dinas Kesehatan Sukamara saat terjadi DBD.

SUKAMARA – Kasus Demam Berdarah Dengue mulai marak terjadi di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, dari catatan Dinas Kesehatan setempat telah ada 15 orang terjangkit DBD.

Hal itu, membuat warga yang mulai beramai-ramai meminta fasilitas fogging di beberapa perumahan.

Namun, fogging bukan satu-satunya cara untuk menghilangkan nyamuk demam berdarah sampai 100 persen.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sukamara, Amir Sapiyudin menerangkan bahwa bahwa saat pasien setelah dinyatakan positif dari RSUD Sukamara, akan dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) oleh petugas Puskesmas maupun Dinkes untuk melakukan tindaklanjut selanjutnya.

BACA JUGA:   Tingkatkan Pelayanan Publik Melalui Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah

“Penyelidikan Epidemiologi ini maksudnya sebelum dilakukan tindak lanjut terhadap kasus DBD harus dilakukan PE dulu apakah ada yang demam atau ditemukan jentik diseputaran rumah penderita dan kalau tidak ditemukan tidak dilakukan fogging,” terang Amir Sapiyudin, Rabu (5/2/2020).

“Jadi setelah Penyelidikan Epidwmiologi akan ada rekomendasi, apakah rekomendasi tersebut cukup cuma PSN atau pemberantasan sarang nyamuk, Penyuluhan, Larvasida ataupun fogging,” jelasnya lagi.

BACA JUGA:   Pemkab Sukamara Gelar Musrenbang RPJMD Tahun 2025-2045

Amir Sapiyudin menerangkan jika fogging pada dasarnya merupakan cara terakhir yang bisa dilakukan untuk membasmi nyamuk.

“Jadi baiknya masyarakat melakukan pencegahan membersihkan rumah dan lingkungan, terutama genangan air, karena jentik-jentik nyamuk banyak berkembang di kubangan dan genangan air,” tukas Amir Sapiyudin. (enn/beritasampit.co.id)