Januari 2020, Kalimantan Tengah Alami Inflasi 0,06%

ILUSTRASI/IST

PALANGKA RAYA-Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 79 mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh (1,44 persen) dan deflasi tertinggi di Bau-Bau (1,39 persen).

Palangka Raya menempati peringkat ke-8 kota deflasi tertinggi, sedangkan Sampit menempati peringkat ke-61 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional.

Demikian dikatakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah yang dilansir dari laman resmi kalteng.bps.go.id.

Menurut BPS Kalimantan Tengah, deflasi di Palangka Raya (0,06 persen) dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok transportasi (2,86 persen), informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,16 persen), serta pakaian dan alas kaki (0,12 persen).

BACA JUGA:   Masyarakat Diminta Jaga Kebersihan Lingkungan Cegah Penularan DBD

“Inflasi di Sampit (0,27 persen) dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,14 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,32 persen), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya (0,13 persen),” jelasnya.

Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,06 persen), diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,06 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1,60 persen) yang cukup rendah.

BACA JUGA:   Buka Forum Perangkat Daerah, Edy Pratowo Berharap Tercipta Ide dan Gagasan untuk Kalteng

(gra/beritasampit.co.id)