Banjir Rendam Desa Kandui

TERENDAM - Rumah yang terendam air di Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang, Sabtu 8 Februari 2020.

MUARA TEWEH – Setelah air merendam Desa Banangin I, II dan V beberapa hari lalu, kini giliran Desa Kandui yang terendam, dan menggenangi beberapa rumah warga setempat terutama di dataran rendah.

Banjir tersebut, diperkirakan akibat tingginya curah hujan yang terjadi di hulu Sungai Setalar dalam beberapa hari ini. Sungai yang menghubungkan Desa Tongka itu merupakan urat nadi yang bermuara Sungai Barito di Desa Montallat Bantaran Das Barito.

Dari informasi yang dihimpun beritasampit.co.id, pada Sabtu 8 Februari 2020 sekitar pukul 10.23 WIB, bahwa air sudah menggenangi rumah-rumah warga dengan ketinggian mencapai dua meter.

BACA JUGA:   PMMK Berkah Mulai Dilaksanakan, Upaya untuk Berintegrasi dengan Kegiatan Pemerintah Provinsi

“Banjir sudah dari kemarin Jum’at 7 Februari, dan hari ini Sabtu 8 Februari masih tergenang,” kata ketua Karang Taruna Kecamatan Gunung Timang Aying Sitawoyan kepada beritasampit.co.id.

Dijelaskannya, bahwa ketinggian air sudah memasuki rumah warga. Selain itu banjir juga meluap hingga ke jalan, sehingga akses warga terhambat.

“Kita berharap ada perahu karet untuk membantu keluar masuk warga, beraktivitas ke jalan raya dan sekolah atau kepasar,” kata Aying yang juga anggota Fordayak Barito Utara itu.

BACA JUGA:   BI Kalteng Siapkan Uang Tunai Rp 1,9 Triliun pada Bulan Ramadhan dan Idulfitri

Daerah yang tergenang merupakan wilayah pasar lama Desa Kandui. Luapan air itu dikerenakan tak mampunya sungai menerima tingginya debit air hulu sungai Setalar.

Sekedar informasi, bajir terparah pernah terjadi pada tahun 2015 lalu, sehingga sempat membuat akses mobil tak bisa melintasi baik dari Muara Teweh ke Banjarmasin, Palangka Raya dan juga begitu sebaliknya.
(Shp/beritasampit.co.id)