Diancam Mau Dibunuh, Raden Samudera Diselamatkan Mangkubumi Kerajaan Daha

Kompleks Makam SultanSuriansyah

Bagian Ke 04 Oleh : Maman Wiharja
(Wartawan BeritaSampit.co.id).

TERSEBUTLAH nama Mangkubumi Arya Taranggana, dari Kerajaan Negara Daha yang sangat pemberani dan sakti serta penuh bijaksana. Beliau lah yang menyelamatkan Raden Samudera (Sultan Suriansyah) saat akan dibunuh masih anak-anak.

Menurut ceritra,Raden Samudera saat masih kecil berumur 9 tahun akan dibunuh oleh Pangeran Tumenggung.Yang sebelumnya Pangeran Tumenggung menyuruh Raden Samudera untuk meninggalkan Negara Daha,kemudian dibuatkan perahu dan perangkat anak buah kapalnya/nelayannya.

Ketika terjadi peperangan antara Negara Daha dan Kerajaan Banjar di Ujung Panti dan Pulau Bakut,dia mengusulkan perang tanding antara Pangeran Samudera dan Pangeran Tumenggung. Akibat terjadinya perang tanding,maka tercapailah perdamean Negara Daha dan Kerajaan Banjar.

BACA JUGA:   Polsek KPM Kawal Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang di Pelabuhan Sampit

Setelah tercapainya perdamaian Mangkubumi Arya Taranggana mengikuti jejak Raden Samudera dan diangkat sebagai Mangkubumi Kerajaan Banjar, beberapa tahun kemudian karena usia lanjut beliau meninggal dunia.

Menyusul keturunan dari Sultan Suriansyah,adalah Pangeran Kinaraga Baya oleh masyarakat Kampung Kuin disebut Pangeran Kinarang Baya Kuning keturunan ke 5 dari Sultan Suriansyah.

Pangeran Kinarang Baya Kuning menikah dengan cicit Khatib Dayan dan melahirkan anak-cucu yang kini menetap di Kampung Kuin Utara dan sekitarnya,termasuk sampai sekarang para pengurus dan penjaga makam Sultan Suriansyah.

BACA JUGA:   Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran

Sosok Pangeran Kinarang Baya,lebih dikenal oleh masyarakat sebagai Ulama dan tidak terlibat dalam pemerintahan.Bahkan anak,cucu dan keturunannya tidak ada yang memakai gelar ‘Raden atau bPangeran’.

Beliau berujar,bahwa gelar sama sekali tidak membawa orang untuk menjadi penghuni ahli surga. Dan sampai sekarang di Kampung Kuin Utara dan seitarnya di Kota Banjarmasin,tidak ada yang bergelar Raden atau Pangeran juga gelar Gusti. (Bersambung).