Dua Warga di Samuda Terserang Demam Berdarah?

LOKMIN : ARIFIN/BS - Kepala Puskesmas Samuda saat menjelaskan adanya warga didua terserang DBD.

SAMPIT – Kepala pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dr Muhammad Ja’far menyatakan, ada dua warga diwilayahnya terserang demam berdarah dengue (DBD).

“Ada dua orang di Kecamatan MHS yang terserang DBD. Itu terjadi tahun 2019 dan sekarang sudah ditangani,” ujarnya pada acara lokakarya mini lintas sektor bidang kesehatan triwulan I tahun 2020 Puskesmas Samuda dilantai II Kantor Kecamatan MHS, Kamis 13 Februari 2020.

Ja’far memastikan bahwa kedua warga terserang DBD bukan saat berada diwilayah Kecamatan MHS, melainkan berada di luar kecamatan.

BACA JUGA:   Gerakan Pangan Murah, Sediakan Harga Terjangkau untuk Masyarakat

Hal itu terdeteksi ketika pulamg ke kampung halaman, menurutnya, kedua orang tersebut mengalami gejala DBD.

Setelah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Samuda, tim medis menyatakan terkena demam berdarah.

“Kedua warga itu berasal dari Desa Jaya Kelapa dan Kelurahan Basirih Hilir. Yang pastinya, kasus DBD itu sudah ditangani dengan baik,” kata Ja’far.

Guna mencegah terjadinya penyebaran nyamuk pembawa DBD ke masyarakat secara luas, Jafar menyarankan agar menjaga kebersiham lingkungan masing-masing.

BACA JUGA:   Diduga Ikut Bali, Puluhan Motor di Sampit Terjaring patroli Gabungan

Cara menjaga lingkungan dengan cara memberantas potensi berkembangbiaknya nyamuk pembawa demam berdarah.

Misalnya, kaleng-kaleng bekas maupun ban bekas yang bisa menampung air. Kemudian menguras bak mandi minimal seminggu sekali dan menabur bubuk abate atau larvasida.

“Kami harapkan kepada masyarakat di Samuda segera melapor ke petugas kesehatan atau ke puskesmas apabila ada warga yang terserang DBD di kelurahan/desa masing-masing,” sarannya.

(ifin/beritasampit.co.id)