PALANGKA RAYA – Baru menjabat dua hari sebagai Kepala Seksi (Kasi) Intelejen Kejari Palangka Raya, membuat Tony Yuswanto akan melanjutkan program-program yang sudah dilaksanakan pejabat lama. Dimana salah satunya peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat, dengan cara terus mensosialisasikan.
Peningkatan program yang terus dilakukan bidang intelejen seperti Jaksa Masuk Sekolah, Jaksa Jaga Kelurahan atau Desa. Tujuannya untuk mensosialisasikan kepada anak didik kita agar belajar tentang dasar hukum, tupoksi Kejaksaan dan lainnya.
“Bukan hanya itu saja banyak ilmu yang kita sampaikan dengan adanya program Jaksa Masuk Sekolah,” Kata Tony, Kamis 05 Maret 2020.
Tony juga menjelaskan terkait Jaksa Jaga Desa atau Kelurahan ini untuk penyerapan anggarannya. Supaya tidak ada yang bermain-main dengan anggaran tersebut. “Supaya penyerapan anggarannya lebih baik lagi,” jelas Pria yang lahir di Trenggalek ini
Walaupun TP4D sudah tidak ada lagi, namun Kejaksaan RI akan tetap menerapkan Pengamanan Proyek Strategis (PPS) untuk menggantikannya. Fungsinya kurang lebih saja memantau proyek yang akan dilaksanakan di daerah dengan menggunakan uang negara.
“Masih ada program PPS yang fungsinya hampir sama. Jadi masih bisa mendaftar untuk pendampingan pekerjaan tersebut agar sesuai jalur yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Mantan Kasi Intel Tanah Laut, Kalsel ini juga menyampaikan bahwa meskipun sudah ada kerjasama dengan Kejaksaan. Akan tetapi tidak semerta-merta pekerjaan tersebut dibuat sembarangan.
“Kejaksaan tetap pada tupoksinya, bukan untuk menjadi tameng jika ada permasalahan dalam pekerjaan proyek tersebut,” imbuhnya.
Pada intinya, setelah dirinya baru menjabat terus mendukung Kejaksaan Negeri Palangka Raya dalam mencapai WBK Dan WBBP. “Ini perlu sinergirtas semua bidang bukan hanya intelejen saja,” Pungkas Tony Bapak tiga Anak ini.
(aul/beritasampit.co.id)