PALANGKA RAYA-Kecelakaan di Sungai Sebangau yang memakan korban jiwa meninggal duka yang mendalam melanda keluarga korban, keluarga besar Taman Nasional Sabangau (TNS) dan keluarga besar Tentara Nasional Indoneaia (TNI).
Dalam kecelakaan itu 5 orang sudah ditemukan sudah menjadi mayat. Kelimanya adalah, Komandan Kodim 1011/Kuala Kapuas (KLK), Kalimantan Tengah, Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono, Adi, Mansyah, Novi, dan Ayib.
Dari lima orang yang betada di kamar mayat RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, satu atas nama Muntiara, Staf TNS telah di baqa ke Kuala Kapuas sekitar Pukul 20.45 Wib.
“Ini staf kita atas nama Muntiara. Sekarang dibawa ke Kuala Kapuas,” jelas Kepala Taman Nasional Sebangau, Andi N Khadafi saat bincangi BeritaSampit di Kamar Mayat RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
Seperti diketahui, Komandan Kodim 1011/Kuala Kapuas (KLK), Kalimantan Tengah, Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono merupakan salah satu korban kecelakaan di Sungai Sebangau, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kota Palangka Raya ditemukan oleh Tim SAR sudah dalam tak bernyawa.
Prajurit TNI yang dikenal dekat dengan rakyat dan memiliki segudang kreativitas dan inovasi gugur dalam tugas saat menjadi Tim Aju (edvance) atau tim persiapan awal jelang kedatangan Raja Willem Alexander dan Ratu Máxima Zorreguieta Cerruti dari Belanda ke Kota Palangka Raya.
Salah satu tempat kunjungan orang nomor satu dari negeri “kincir angin” itu adalah ke Taman Nasional Sebangau. Guna mempersiapkan segala sesuatu termasuk keamanan dalam menyambut kehadiran Raja dan Ratu Belanda tersebut, Tim Aju melakukan survey.
Namun tak diduga, tim survey keamanan yang menumpang Speedboat milik TNI AD termasuk di dalamnya, Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono bersama Paspampres bertabtakan dengan Long Boat L300 milik Petugaa Taman Naaional Sebangau di perairan Sebangau sekitar 12.00 WIB.
(gra/beritasampit.co.id)
