Virus TBC dan DBD Lebih Mematikan Ketimbang Corona

Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati. Foto: beritasampit.co.id/Adista Pattisahusiwa

JAKARTA— Anggota Komisi Kesehatan DPR RI Kurniasih Mufidayati menegaskan bahwa virus Tuberkulosis (TBC) lebih berbahaya daripada wabah virus corona (Covid-19).

Politikus PKS mengatakan hal itu usai diskusi forum legislasi,’ Perlukah UU Khusus Atasi Dampak Covid-19′ yang digelar di Media Center Parlemen Senayan, Selasa, (10/3/2020).

Menurut Kurniasih, jumlah penderita TBC di Indonesia menduduki rangking 3 di dunia, setelah India dan China. Penyakit tersebut juga menjadi penyebab kematian nomor satu di Tanah Air di antara penyakit menular lainnya.

BACA JUGA:   Komisi II DPR: Insha Allah Hak Angket Tak Akan Terwujud

“Jadi, kita juga ingin pemerintah care terhadap penyakit TBC di Indonesia, bahkan setiap kunjungan kerja komisi IX DPR ke daerah selalu saja menemukan pasien yang menderita penyakit TBC,” ungkap Kurniasih.

Selain TBC, Kurniasih bilang penyakit tropis lainnya seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan ancaman kematian di Indonesia.

Penyakit tersebut, penyebaran dan jumlah penderita pun cenderung meningkat setiap tahun.

“DBD ini kan penularannya juga cepat sekali bahkan sudah 4.000 ke atas dan menembus di angka 15.000 pasien yang sudah meninggal dunia. Ini sangat memperhatikan,” imbuhnya.

BACA JUGA:   Harus Ada Perencanaan Matang Generasi Muda Menghadapi Era Bonus Demografi

Mesti begitu, Kurniasih meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) untuk menjelaskan kepada masyarakat, sejauh mana tingkat penularan wabah virus corona (Covid-19) itu di Indonesia.

Karena, beber Kurniasih, masyarakat butuh pemahaman, butuh informasi, butuh penjelasan bahwa Covid-19 cara penularannya seperti apa dan tingkat penyebab kematiannya berapa persen.

“Karena kalau DBD dan TBC virusnya lebih bahaya dibandingkan dengan Covid-19 itu sendiri,” pungkas Kurniasih Mufidayati.

(dis/beritasampit.co.id)