PALANGKA RAYA – Upaya pemadaman kebakaran yang menghanguskan gedung Laboratorium Teknologi Hasil Hutan (THH) melibatkan banyak pihak, termasuk petugas PLN Palangka Raya.
Meski belum diketahui detail dan masih penyelidikan apa penyebab kebakaran tersebut. Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian dugaan bukan dari korsleting listrik atau hubungan arus pendek listrik.
Berdasarkan keterangan, petugas PLN yang ada di lokasi, yaitu Harry (47) saat mengobrol dengan Berita Sampit menyampaikan bahwa terjadinya kebakaran diduga bukan karena arus listrik yang mengalami korsleting.
“Ketika api mulai melambung ke atap barulah konsleting kabel terlihat” ujar Harry
Saat itu Harry, hadir ke lokasi sebagai supervisor, dia berada depan gedung labolatorium dan memotong kabel listrik agar nanti tidak mengganggu arus listrik ke ruanggan lain,
Sementara itu, Michel salah satu mahasiswa yang menempuh pendidikan di jurusan Kehutanan menyampaikan, gedung itu hanya ruangan Labolatorium, tidak ada kompor gas, dan tidak ada kebiasaan merokok di dalam.
“Itu hanya ruang labolatorium, didalam juga tidak ada kompor gas, dan didalam tidak diperbolehkan merokok,” beber aktivis MAPALA ini.
Dia menambahkan, biasanya ruangan ini hanya bisa digunakan hingga waktu sore hari. “Ruangan ini biasanya sampai sore sekitar jam 5 sudah dikunci,” tukasnya.
Upaya pemadaman berlangsung sekitar pukul 23.00 Wib, saat ini yang tersisa hanya puing-puing atap, dinding labolatorium masih kokoh, dan asap yang sudah mulai menghilang.
(Redha/Beritasampit.co.id)