Dampak Covid-19, Omzet Jual Beli Emas Turun 10 Persen

Berita Sampit
Ilham/BERITA SAMPIT - Antisipasi penyebaran covid-19, seluruh karyawan di toko emas milik Sani, salah seorang pedagang emas di Pertokoan PPM Sampit, mengenakan masker dan sarung tangan, bahkan toko itu juga menyiapkan antiseptik untuk pengunjung, Minggu 22 maret 2020.

SAMPIT – Mengantisipasi penyebaran ovid -19 atau Corona Virus, masyarakat pun mulai membatasi aktivitas diluar rumah mereka, dampaknya membuat omzet jual beli pedagang menurun.

Salah satunya pada pedagang emas yang ada di pertokoan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hampir sepekan belakangan ini, omzet penjualan mereka mengalami penurunan, akibat takut penyebaran corona membuat jumlah pengunjung turun mencapai sekitar 10 persen.

“Biasanya di hari libur ini, transaksi jual beli cukup tinggi. Apa lagi pada masyarakat yang suka berinvestasi, di saat harga emas tinggi saat ini, pasti mereka datang baik mau menjual atau membeli emas,” ungkap Sani, pedagang emas di PPM Sampit, minggu 22 maret 2020.

BACA JUGA:   Sugianto Sabran: Sebuah Dosa Bagi Seorang Pemimpin Ketika Kepekaan Sosialnya Tumpul

Dirinya berharap, permasalahan Covid-19 ini bisa cepat diatasi, sehingga aktivitas masyarakat bisa lembali normal.

“Kita sebagai pedagang pastinya menginginkan, penyebaran virus corona ini bisa di cegah, sehingga masyarakat tidak resah lagi,” paparnya.

Sementara itu, sekedar diketahui sehubungan dengan harga emas perhiasan, saat ini masih bertahan di level tertingginya. Seperti emas jenis 999 masih berada di kisaran Rp 770.000, emas jenis 750 atau emas putih Rp 700.000 per gram.

BACA JUGA:   Bupati Kotim Perintahkan Perbaikan Jalan Rusak saat Safari Ramadan di Kecamatan Baamang

Kemudian pada perhiasan yang saat ini masih menjadi primadona masyarakat untuk dibeli yakni emas jenis 700 atau singapure Rp 600.000, emas 420 sebesar Rp 280.000 dan jenis 375 sekitar Rp 250.000 per gram.

(Cha/beritasampit.co.id)