Kapal Asal China Masih Berlabuh di Laut Ujung Pandaran

KAPAL ASING : IST/BERITA SAMPIT -  Warga desa khawatir adanya penyebaran virus corona dikarenakan kapal asing masih berlabuh di laut Ujung Pandaran, Sampit Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.

SAMPIT – Warga Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), merasa resah. Penyebabnya, diduga kapal asal China sudah lama berlabuh di laut ujung pandaran hingga saat ini belum juga berlayar.

 

Keresahan warga desa bukan tanpa alasan. Mereka khawatir akan ada penyebaran wabah virus corona dikarenakan kapal tersebut milik orang asing. 

 

Hingga Kotim dianggap status siaga, kapal bertuliskan “China Shiping PB” belum juga angkat jangkar meninggalkan laut ujung pandaran.

 

Kepala Desa Ujung Pandaran Aswin Nur mengatakan, keresahan warga desa terkait adanya kapal asing itu dianggap wajar, karena saat ini dunia dihebohkan dengan wabah virus corona.

 

“Wajar saja warga resah, kapal asal china itu sudah beberapa hari setelah ditetapkan status siaga masih ada di laut ujung pandaran,” ucapnya kepada wartawan beritasampit.co.id, Rabu 25 Maret 2020.

BACA JUGA:   Berbagi di Bulan Ramadhan, HIMPAUDI Kotim Salurkan Bantuan Untuk Anak Yatim dan Lansia

 

Katanya, berdasarkan informasi masyarakat setempat, bahwa sudah ada beberapa nelayan desa lain termasuk Ujung Pandaran, terlihat merapat ke kapal asing tersebut, “Informasinya, nelayan saling tukar ikan dengan minyak solar,” ujar Aswin.

 

Selain tukar ikan dan minyak solar, lanjutnya, para Anak Buah Kapal (ABK) diduga turun ke desa menumpang kapal nelayan. Mereka menjanjikan solar sebanyak 10 jeriken, asalkan nelayan mau mengantarkan ke desa. Tujuan para ABK itu membeli berbagai kebutuhan pokok untuk keperluan selama berada di laut ujung pandaran.

 

Terkait adanya kapal China diduga sudah lama berlabuh di laut ujung pandaran, Aswin menegaskan, sudah melapor ke Airud Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS).

BACA JUGA:   Hukuman Berat Menanti Begal Residivis Bersajam

 

Mengutip keterangan Komandan Airud tersebut, lanjut Aswin, Crew kapal asal China tidak ada yang turun ke daratan.

 

“Hasil konfirmasi dengan KSOP dan KKP menerangkan bahwa untuk crew kapal MV. Cina tidak ada yang turun ke darat keterangan dari perwakilan agen pelayaran yang berada di atas kapal saat ini untuk pengawasan muatan,” ujarnya, demikian isi hasil konfirmasi Kepala Desa Ujung Pandaran kepada Komandan Airud Samuda.

 

Sekadar diketahui, kapal asing “China Shiping PB” diduga kuat telah melakukan pengangkutan bauksit asal Kotim.

 

Hingga saat ini, tongkang-tongkang pengangkut bauksit terlihat masih berseleweran bebas di sungai Mentaya menuju laut Ujung Pandaran. (ifin/beritasampit.co.id).