Pilkada Diwacanakan Ditunda, Jhon Krislie :  Kasian Yang Sudah Pasang Baliho

H M Jhon Krislie Mantan Ketua DPRD Kotawaringin Timur Usai Memimpin Rapat Beberapa Waktu lalu

SAMPIT – Dampak wabah penyebaran Covid-19, telah membuat sejumlah kegiatan besar pememerintah dibatalkan, kini muncul wacana penundaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Kontan wacana ini mendapatkan beragam tanggapan.

Wacana penundaan pilkada serentak 2020, kini menjadi pembicaraan di DPR RI. Di Kabupaten Kotawaringin Timur, mendapat respon dari kalangan elit politik termasuk dari bakal calon Bupati maupun Bakal Calon Wakil Gubernur.

Seperti disampaikan HM Jhon Krislie yang sebelumnya secara resmi sudah mendaftarkan diri ke beberapa partai politik terkait pencalonannya sebagai calon Bupati Kotawaringin Timur, dan Bacalon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah itu hanya bisa mengatakan bersabar bagi bacalon-bacalon yang sudah memasang baliho dengan mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit.

BACA JUGA:   Irawati Tetap Ingin Harati Hingga Periode Kedua, Jika Tidak Begini Langkahnya

“Kasian mereka (Bacalon) yang sudah memasang baliho dimana-mana itu anggaran tidak sedikit, mudahan kita semua bisa bersabar dan mengambil hikmah dari kejadian ini,” Ungkapnya Sabtu (28/3/2020) tadi pagi.

Mantan Ketua DPRD Kotawaringin Timur dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga menyampaikan jika benar pilkada 2021 ditunda di Tahun 2022 akibat Pandemi Covid -19 yang menyerang Indonesia saat ini tentunya banyak Bacalon yang dirugikan, terutama mereka yang sudah melalui tahapan-tahapan pendaftaran diri maupun yang sudah mengucurkan anggaran untuk masa penjajakan sosialisasi ke masyarakat.

“Saya lihat sudah 6 fraksi dari 9 fraksi yang ada di DPR RI setuju akan penundaan ini, meskipun belum ada keputusan dari KPU RI setidaknya kabar ini memukul kita semua, tetapi hendaknya kita semua mengambil hikmah dibalik semuanya,” tukasnya.

BACA JUGA:   Sebagai Putra Daerah, Untung Jaya Bangas Bakal Maju Pilkada Gunung Mas 2024

Disisi lain dia juga berharap KPU RI profesional dalam hal ini mengingat pentingnya keselamatan masyarakat yang nantinya akan menjadi bagian utama dalam penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah di seluruh Indonesia tersebut.

“Saya yakin KPU RI profesional dalam hal ini, bagaimanapun keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah yang terpenting, dan harapan kita tentunya tidak ada penundaan tetapi kembali lagi ini merupakan bencana yang tidak bisa ditentukan kapan berakhirnya,” tutupnya.

(drm/beritasampit.co.id)