Dampak Covid-19 Harga Daging Ayam Turun Drastis, Ini Keluhan Pedagang di Pasar

MAN/BERITA SAMPIT - Daging ayam dagangan pedagang.

PANGKALAN BUN – Pemerintah terus berupaya mencegah dan antisipasi penyebarnya virus Corona (Covid-19), dengan terus mengimbau kepada masyarakat untuk hidup sehat dan bersih, bahkan mengimbau masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas di rumah.

Disisi lain, upaya pencegahan Covid-19 ini tampak berdampak untuk pedagang di pasar. Seluruh pasar di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terutama pedagang daging ayam ras mengeluh dengan harga daging yang semakin turun drastis.

“Betul sekali gara-gara menyebarnya informasi virus corona harga daging ayam semakin menurun,” kata Rusi’ah pedagang daging ayam ras di Pasar Indrasari Pangkalan Bun, saat dikonfirmasi, Rabu 1 April 2020.

Menurut Risi’ah pada awal bulan Maret 2020, sebelum ramai informasi keberadaan virus corona, harganya berkisar Rp 45.000 per kilogram, kemudian turun menjadi Rp 40.000, dan turun lagi menjadi Rp 35.000 per kilogram.

BACA JUGA:   Awal Ramadan, Warga Laksanakan Tarawih di Masjid Alhijrah

“Bahkan sekarang kembali tutun lagi, saya jual Rp 32.000 per kilo, turunnya harga karena stok daging ayam banyak, tapi para pembeli di pasar berkurang,” ungkapnya.

Namun sebaliknya, bagi pedagang ayam ras yang menjual keliling menggunakan motor hingga ke komplek warga, justru dagangan mereka laris.

“Ahamdullilah Pak, baru jam 10.00 (WIB) pagi daging ayam yang saya jual sudah habis, biasanya baru habis jam 03.00 (15.00 WIB) sore, bahkan terkadang ada sisa,” kata Darso penjual ayam ras keliling.

BACA JUGA:   Pj Bupati Buka Ramadan Cup Mini Soccer R88 Bersama Siwo PWI Kobar

Diungkap Darso, bahwa 7 hari ini terakhir ini dagangannya selalu laris dan dijual dengan harga semula, Rp 40.000 per kilogram.

“Engga banyak Pak, saya membawa daging ayam ras potong setiap keliling sekitar 25 kilogram, kalau habis ambil lagi 25 kilogram, yah lumayan 50 kilogram habis sampai jam 10.00 (WIB) atau sampai zuhur jam 12.00 (WIB),” katanya.

Selai itu kata Darso, saat ini ibu-ibu rumah tangga apa lagi yang di komplek perumahan enggan untuk kepasar, “Jadi yang laku, laris bukan hanya daging ayam ras saja, penjual sayur kelilingpun sama saat ini jualannya laris,” ungkapnya. (man/beritasampit.co.id).