SAMPIT – Dalam rangka meningkatkan kepercayaan dan partisipasi masyarakat, Pemerintah Desa Rawa Sari mengembangkan Sistem Informasi Desa berbasis Open Source (sumber terbuka). Sistem ini terbilang gratis dan tidak membebani desa dalam biaya pengadaan software atau sistem operasi.
Kepala Desa Rawa Sari, Sigit Pranoto menyebutkan bahwa sistem informasi desa berbasis digital ini, dimaksudkan untuk membuka akses informasi publik kepada seluruh masyarakat, baik masyarakat lokal, nasional maupun internasional.
“Hitungannya sistem informasi ini gratis, kami hanya mengeluarkan anggaran pelatihan dan sewa server pertahun yang berada pada data center di Indonesia, sehingga bisa diakses lebih cepat dan dapat diakses dari seluruh penjuru dunia selama ada jaringan internet,” jelasnya.
Lanjut Sigit, dari sisi pelayanan kepada masyarakat, sistem ini diharap akan membantu mempercepat pembuatan surat – menyurat, mulai keterangan domisili, keterangan nikah, keterangan lahir bahkan pengisian formulir yang semula memakan waktu karena banyaknya isian, memungkinkan dikerjakan oleh sistem dalam beberapa detik saja.
“Kita berusaha memungkinkan desa memiliki data yang valid dan update, karena desa bisa melakukan validasi data secara langsung ke masyarakat, sehingga data yang ada adalah data real,” tambahnya.
Sistem informasi desa yang dikerjakan oleh puluhan programer se-Indonesia, rencananya akan diterapkan dan dilaunching pada bulan ini terpaksa diundur, dikarenakan adanya kasus virus Corona. “Sementara waktu kita tangguhkan rencana pemasangan akses perangkat komputer bersama yang dapat digunakan masyarakat untuk mengakses sistem ini secara mandiri, dan rencana launchingnya pun terpaksa diundur,” tutup Sigit.
(fin/beritasampit.co.id)
