Ibadah Jumat Agung Dengan Cara Berbeda, Ini Komentar GMKI Palangka Raya

IST/BERITA SAMPIT - Alfrit Dody Ketua GMKI Cabang Palangka Raya.
PALANGKA RAYA – Bagi umat Kristiani, pekan ini yaitu tanggal 12 April adalah saat yang penting dengan perayaan Minggu Paskah. Hari ini adalah perayaan kebangkitan kembali Yesus Kristus sesudah penyaliban, dan ini merupakan perayaan tahunan terpenting bagi umat Kristiani.
Banyak Jemaat berkumpul di Gereja pada periode ini, terutama saat Jumat Agung dan Minggu Paskah. Terkhususnya pada Hari Jumat Agung para Jemaat Kristen dan Katolik pergi ke gereja untuk melaksanakan Sakramen perjamuan Kudus.
Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palangka Raya Alfrit Dody menyampaikan, bahwa kini upacara dan sakramen, yang biasanya dipimpin oleh Pendeta dan Pastor di gereja, dilakukan dengan cara lain dan berbeda dari sebelumnya.
“Beberapa warga gereja akan menyelenggarkan Komuni Suci bersama pada Jumat Agung nanti lewat Aplikasi Zoom atau Live streaming Akun Youtube yang di miliki gereja, roti dan anggur di sediakan masing-masing sendiri oleh Jemaat,” ujar Alfrit Dody, Jumat 10 April 2020.
Dody menyampaikan kepada wartawan beritasampit.co.id, bahwa masih banyak warga gereja yang berkeinginan untuk melakukan Sakramen Perjamuan Kudus, tetapi terbatasi akses internet baik di kota maupun di pelosok desa yang terbatas akses internet, tetapi karena untuk kepentingan bersama dan imbau dari PGI Pusat untuk memutus rantai pandemi Covid-19, maka mengharuskan untuk warga gereja melaksanakannya di rumah.
“Tapi kita tetap percaya walau sedang menghadapi pandemi virus Covid-19 semua umat di seluruh tanah air wajib harus tetap bersatu, karena dengan kesatuan virus Covid-19 bisa dimenangkan,” tutur Dody.
Menurutnya, pelaksanaan ibadah Jumat Agung di rumah bisa dimaknai sebagai kesediaan umat Kristen untuk mengosongkan diri dari kehendak memuaskan dahaga beribadah bersama di gereja demi keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Iapun tetap mengingatkan, bahwa kematian Yesus telah melumpuhkan segala sengat maut, yakni kematian dan penderitaan manusia. Menurutnya, kata akhir dalam peringatan ini bukan soal kematian Yesus di kayu salib, melainkan kubur kosong atau kebangkitan. (NA/beritasampit.co.id).
BACA JUGA:   April 2024, Penerbangan Perintis Bandara Kuala Pembuang Mulai Beroperasi