SAMPIT – Depo sampat yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk menanggulangi masalah sampah. Nampaknya belum disadari sebagian masyarakat untuk membuang sampat di sejumlah depo.
Hal itu terbukti pada menumpuknya sampah di sekitar bahu Jalan Kenan Sandan, kelurahan Baamang Tengah kecamatan Baamang, Sampit. Bukan hanya menganggu pengguna jalan yang melintas, aroma tidak sedap juga membuat pengguna jalan terganggu.
Menurut pengakuan sejumlah warga sekitar kawasan tersebut. Hal itu terjadi sejak beberapa bulan lalu. Menanggapi sampah itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, Sanggul Lumban Gaol meminta kepada masyarakat untuk memupuk kesadaran terhadap membuang sampah.
“Padahal depo sampah masih terjangkau dari lokasi, depo sampah berada di Jalan C. Mihig lapangan sekolah SMPN 3 Sampit cukup dekat. Artinya ini tidak ada kesadaran warga,” ungkapnya, Sabtu 18 April 2020 saat dibincangi melalui telpon
Dia menjelaskan, bahwa pihak kelurahan maupun RT bisa memaksimalkan kendaraan tosa yang telah diberikan untuk mengelola sampah. Sanggul menilai, jika pihaknya juga yang mengambil sampah di lokasi itu. Maka pengerjaan petugas tidak maksimal.
“Kami sudah punya rute untuk mengambil sampah di sejumlah depo dan TPS di Bamaang, selain itu kami juga terbatas pada kendaraan dan tenaga. Seharusnya hal itu bisa ditangani oleh RT dan kelurahan. Karena sudah ada diberikan kendaraan tosa untuk mengatasi sampah,” tegasnya
Sanggul meminta, kelurahan bisa mensiasati hal tersebut. Ia menyarankan agar kendaraan yang diberikan untuk mengatasi sampah dimanfaatkan dengan pungutan ke rumah-rumah warga. Termasuk warga perumahan di belakang stadion 29 November Sampit.
Meski demikian, ia juga mengapresiasi warga yang telah sadar untuk membuang sampah di depo sampah terdekat.
Sementara itu, lurah Baamang Tengah Zikrillah mengatakan bahwa hal itu terjadi karena di lokasi tersebut tidak ada TPS.
“RT dan warga setempat pernah berjaga di lokasi tersebut dan ketika ada yang membuang sampah langsung diarahkan. Agar membuang ke depo sampah di lapangan SMPN 3 Sampit. Namun tetap ada yang membuang ketika tidak dijaga. Hal ini juga sedang dikoordinasikan dengan DLH untuk cara mengatasinya, apakah dengan memasang dump sampah, karena lokasi ini cukup jauh dari depo. Sedangkan kita juga terus mengedukasi bagi warga melalui RT setempat,” jelasnya
(jmy/beritasampit.co.id)