Camat Bukit Santuai Klaim Sudah Imbau Seluruh Desa Terkait Cegah Covid-19 

BERHARAP DIPORTAL : IST/BERITA SAMPIT - Warga Desa Tumbang Payang berharap pintu masuk ke desa dibuat portal dan penjagaan, tujuannya cegah masuknya virus corona melalui warga keluar masuk zona merah.

SAMPIT – Akhirnya Camat Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Pungkal angkat bicara terkait hampir seluruh desa binaannya diduga tidak taati imbauan pemerintah.

Meskipun sekitar 3 jam menunggu hasil konfirmasi melalui pesan pribadi. Namun, mantan Kabid Pelestarian Seni dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim ini, tetap membalas konfirmasi yang dilayangkan wartawan beritasampit.co.id, mulai pukul 08.40 WIB, Senin 20 April 2020.

“Sudah berupaya semua desa, contoh membagi juga masker untuk masyarakat di desa-desa wilayah Kecamatan Bukit Santuai,” katanya melalui pesan pribadi yang dikirim pada pukul 11.27 WIB.

BACA JUGA:   ODOJ Kalteng Berbagi Kebahagiaan untuk 210 Guru Ngaji di Kotim

Walaupun Pungkal sudah mengklaim, bahwa dirinya sudah berupaya mengimbau. Faktanya, hanya ada satu atau dua desa yang melaksanakan imbauan tersebut.

Hal itu terungkap salah satunya di Desa Tumbang Payang. Masyarakatnya mengaku pemerintah desa belum melakukan tindakan sesuai anjuran pemerintah. Misalnya,  melakukan penyemprotan cairan disinfektan, mengimbau tetap dirumah saja, bahkan menyediakan bak air untuk cuci tangan.

“Sampai dengan tanggal 20 April 2020 atau hari ini, tidak ada tindakan untuk melakukan pencegahan, masyarakat sudah meminta kenapa tidak diportal dan dijaga buat pos jaga untuk cek pendatang yang keluar masuk,” kata salah seorang warga meminta namanya tidak dipublikasikan.

BACA JUGA:   Kurang dari Sepekan, Peristiwa Pencurian Helm Terekam Kamera CCTV 

Dia menyesalkan bahwa perangkat desa kurang proaktif mentaati imbauan pemerintah. Sebab, menurutnya, pandemi corona sudah mewabah luas bahkan Kotim sudah masuk zona merah.

“Kami merasa khawatir, justru Pemerintah Desa Tumbang Payang tidak peduli dan sepertinya menyepelekan penyebaran virus corona. Apalagi di desa ini banyak masyarakatnya keluar masuk dari zona merah,” pungkasnya. (Ifin/beritasampit.co.id).