Gubernur Kalteng  Monitoring Melalui Udara

IST/BERITA SAMPIT - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran Lakukan Monitoring Melalui Udara 

LPALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran hari ini melakukan monitoring melalui udara menggunakan helikopter untuk melihat kondisi wilayah, khususnya wilayah pelosok desa yang sulit dijangkau dari darat.

Monitoring udara tersebut dilakukan untuk melihat kondisi wilayah di tengah situasi pandemi Virus Corona (Covid-19), di samping untuk mengevaluasi program bantuan bagi masyarakat, baik secara pribadi yang sudah berjalan ataupun dari Pemerintah Provinsi dan Pusat nantinya.

“Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memberikan bantuan Sembako dan BLT (Bantuan Langsung Tunai) dengan menjangkau sampai pelosok desa untuk masyarakat secara bertahap,” ujar Gubernur Kalteng.

Gubernur Sugianto bersama anggota Komisi III DPR RI dari Dapil Kalteng H. Agustiar Sabran terbang dari Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, kemudian memantau di wilayah Seruyan dan Kotawaringin Timur, sebelum mendarat di Kota Palangka Raya, Rabu 29 April 2020.

“Kami melihat di pedalaman desa dari udara. Ada wilayah yang sulit dilalui akses darat atau mobil menuju ke warga. Di sana harus menggunakan perahu atau kelotok karena akses menuju ke komplek warga tidak tembus dari darat. Ini jadi bahan evaluasi kami dalm penyaluran bantuan atau kunjungan kerja melihat pembangunan di wilayah pelosok,” terang Sugianto Sabran.

BACA JUGA:   Perkumpulan Pengajian Keluarga Muslim Barito Selatan Pererat Silahturahmi dengan Buka Puasa Bersama

Gubernur menyebutkan, dari monitoring udara tersebut terlihat aktivitas di wilayah sungai di Sampit, Seruyan, Pangkalan Bun, hingga Katingan, dan aktivitas di Sungai Kahayan.

Dimana menurut Sugianto ketika melakukan monitoring melalui udara bisa melihat aktifitas sungai dan dunia usaha pertambangan atau perkebunan.

“Pengalaman kami saat memantau sektor pertambangan di DAS Barito dan Sampit, kami melihat aktivitas banyak namun royaltinya sedikit,” terang Gubernur.

Setelah pihaknya tegas dan mengawasi pajak dan royalti, rupanya hasil untuk Kalteng tinggi dan banyak. Buktinya, waktu 2017-2019 bisa tembus di angka Rp 2 triliun.

“Saat kami mulai menjabat tahun 2016, hanya mencapai rata rata di bawah Rp 800 miliar. Itu komitmen kami untuk meningkatkan PAD Kalteng agar dapat terus naik,” jelas Gubernur Sugianto.

Sedangkan Agustiar Sabran yang saat monitoring tersebut juga melakukan rapat melalui video conference dengan Komisi III dan KPK, mendorong aparat penegak hukum agar dapat melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penanganan bantuan sosial hingga kondisi di berbagai daerah terkait penanganan dampak Covid-19.

BACA JUGA:   Nuryakin Membuka Pasar Murah di Barito Timur

“Sebagai mitra kerja dari Kejaksaan, Kepolisian, hingga KPK, kami mendorong peningkatan pengawasan dan pemantauan penanganan dampak sosial serta bantuan sosial di berbagai daerah,” jelasnya.

Agustiar menyebutkan, langkah yang dilakukan Gubernur Sugianto yang terjun ke lapangan memberikan bantuan baik pribadi maupun atas nama Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah Pusat, terus didorong dan didukung sehingga masyarakat yang mendapatkan bantuan dapat terbantu di tengah situasi susah akibat Covid-19.

“Saat monitoring udara, kami melihat ada wilayah penduduk yang ada di pinggiran sungai dan ada juga yang sulit ditembus menggunakan mobil. Itu jadi bahan evaluasi dalam penyaluran bantuan nantinya. Kami juga mengusulkan Pak Gubernur dapat turun langsung ke lapangan kembali melihat desa di pelosok lainya, seperti di Kapuas, Pulang Pisau, dan wilayah Barito,” sebut Agustiar.

(Hardi/beritasampit.co.id)