PURUK CAHU – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Murung Raya (Mura) melakukan beberapa langkah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah pandemi Covid-19.
“Kami sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dalam rangka menjaga kebutuhan pokok yang ada di Murung Raya agar tidak terjadi kelangkaan, baik dari pendataan maupun pengawasan dan monitoring dan sebagainya,” kata Kepala Disperindagkop UKM Mura, Kariadi S.Sos saat dikonfirmasi, Rabu 24 Juni 2020.
Selain itu, lanjut Kariadi, pihaknya memastikan agar disaat pandemi Covid-19 ini para pelaku UKM khususnya di bidang sembako ini tidak memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga, sehingga bisa memberatkan bagi konsumen yang ada di Mura dan mengakibatkan kondisi sembako tidak kondusif.
“Sejak tanggal 12 Juni kemarin kita sudah melakukan operasi pasar terhadap beberapa komuniti, yang mana kita anggap beberapa komuniti ini sangat rentan sekali terhadap kelangkaan khususnya secara nasional seperti gula pasir. Contoh, kalau harga normal gula pasir yaitu Rp 12.500 perkilogramnya, pada saat pandemi ini mengalami kenaikan bisa mencapai Rp 22.000 perkilogramnya,” tuturnya.
Kariadi menyebutkan, setelah pihaknya melakukan pengecekan ke distributor yang ada di Mura ternyata biasanya di distributor punya stok sekarang mengalami kekosongan stok, sehingga terjadi kenaikan harga.
“Karena semua bahan baku kita di datangkan dari Kalimantan Selatan (Kalsel), sedangkan di Kalsel bahwa kita tahu saat ini juga mengalami dampak Pandemi Covid-19, sehingga untuk menyuplai kebutuhan pokok ke Kalteng mengalami kesulitan, namun kita tetap berupaya agar bahan pokok ini bisa tetap stabil,” tandasnya. (Lulus/beritasampit.co.id).
