SAMPIT – Kabar gembira bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pasalnya, Desa Rawa Sari Kecamatan Pulau Hanaut kedepannya bakal pengembangan perkebunan kopi jenis Robusta dan rabika.
“Lahan kopi di Desa Rawa Sari sekitar 10 hektare, perkebunan kopi itu sudah ada sejak transmigrasi di desa ini,” ungkap Kepala Desa Rawa Sari Sigit Pranoto saat pembukaan penyerahan BLT-DD tahap II dan secara simbolis penanaman sorgum, Kamis 2 Juli 2020.
Transmigrasi di Desa Rawa Sari, menurut Sigit, sudah ada sekitar 20-30 tahun. Selama itu, warganya ada yang menanam kopi.
“Sampai saat ini belum tersentuh pengelolaan dan pemasaran. Kami harapkan kedepannya ada solusi,” ujarnya dihadapan yang hadir.pasa acara penyerahan BLT-DD tahap II dan penanaman secara simbolis bibit sorgum dari Dinas Ketahanan Pangan Kotim.
Disamping itu, usia pohon kopi yang sudah ada usia tumbuhnya diperkirakan 20 tahun dan diperlukan peremajaan.
“Lahan kopi yang bisa dikembangkan kembali ada sekitar 10 hektare dan jenis kopi juga akan ditambah yakni Liberica atau kopi sumatera,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Kecamatan Pulau Hanaut merupakan satu-satunya kecamatan penghasil kopi. Merek kopi yang sudah dikenal Kopi Bapinang rasa Jahe.
Ke depan, Desa Rawa Sari berkomitmen untuk mengembangkan bidang perkebunan dan cikal bakal penghasil kopi terbesar khususnya robusta dan rabika.
(ifin/beritasampit.co.id)