Belajar Daring Jangan Sampai Menimbulkan Tindak Kejahatan

IM/BERITA SAMPIT - Sekretaris Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Hendra Sia.

SAMPIT – Terjadinya tindak kejahatan yaitu aksi perampokan disebuah toko emas di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang diduga dilakukan oleh tiga orang siswa SMA untuk memenuhi kebutuhannya, menuai respon anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah.

Atas kejadian yang viral tersebut Sekretaris Komisi I DPRD Kotim Hendra Sia berharap tidak terjadi di Kalimantan Tengah, khususnya daerah Kotim. Menurutnya, anak-anak, apalagi yang masih duduk di bangku SMP/SMA rentan akan melakukan hal-hal yang melanggar hukum. Apalagi jika tidak dalam pantauan orang tua.

“Kita tahu saat ini masyarakat sedang mengalaminya kesusahan ekonomi karena pandemi, dengan kebutuhan yang besar jangan sampai di daerah Kotim ini muncul kejadian seperti yang terjadi di Kalimantan Timur,” ucap Hendra Sia, Senin 3 Agustus 2020.

BACA JUGA:   Namanya Masuk Bursa Calon Bupati Kotim,  Siyono: Saya Berdoa Harati Dua Periode

Menurut legislator yang membidangi bagian hukum dan pemerintahan itu, tindakan anak SMA saat diinterogasi oleh kepolisian salah satu diantara mereka ada yang mengaku melakukan tindakan kriminal karena kendala pembelajaran daring.

Lebih spesifik dijelaskan politisi partai Perindo ini, bahwa tindakan kriminal itu karena ada niatan serta tuntutan ekonomi dan kebutuhan.

Maka dari itu, ia meminta jangan sampai memaksa jika memang siswa atau orang tua siswa tidak mampu untuk melakukan belajar daring, dan harus dicarikan solusi untuk yang tidak mampu daring. Misalnya, diberikan waktu untuk ke sekolah mengambil materi untuk dipelajari.

BACA JUGA:   Supian Hadi Sosok yang Layak Dijagokan Pilgub Kalteng

“Pemerintah Daerah terutama Dinas Pendidikan supaya bisa menyampaikan ke tenaga-tenaga pendidik untuk lebih memperhatikan kendala siswa dan siswi mereka dalam menempuh pendidikan di masa pandemi ini, jangan cuman mementingkan materi tapi membuat siswa dan orang tua siswa merasa berat,” tuturnya. (Im/beritasampit.co.id).