Dampak Covid-19 Mengcangkup Masalah Ekonomi, Ini Saran Wali Kota Untuk Masyarakat

HARDI/BERITA SAMPIT - Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin.

PALANGKA RAYA – Dampak pandemi Covid-19 mencakup masalah ekonomi. Kota Palangka Raya mengalami inflasi hanya 0,33, untuk di Kalimantan Tengah (Kalteng) indikator ukuran perekonomian ada di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur. Untuk indikator Kota Palangka Raya meliputi Barito, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, Kabuoaten Gunung Mas dan untuk Kabupaten Kotim di wilayah barat.

Demikian diungkap Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin saat acara Grand Opening dan Peresmian TMU Mart di Jalan Tjilik Riwut km 2 Kota Palangka Raya, Rabu 5 Agustus 2020.

BACA JUGA:   Afner Belum Mendapatkan Penjelasan Ilmiah Terkait Kematian Anaknya dari RSUD Doris Sylvanus

“Untuk di Kabupaten Kotawaringin Timur inflasinya mencapai 0,6 dan untuk Kota Palangka Raya inflasi mencapai 0,33. Intinya perekonomian Kota Palangka Raya ini tetap berjalan, seperti halnya hari ini dibentuknya koperasi syariah, bukan hanya perekonomian biasa tetapi sampai memasuki perekonomian syariah,” tutur Fairid Naparin.

Dia menjelaskan program-program yang ada di Pemerintah Kota Palangka Raya ini, tentang dampak ekonomi, seperti BLT dari pusat, sembako dari Pemerintah Kota Palangka Raya, dan lapangan pekerjaan dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Disperindag, dan Dinas Ketenagakerjaan.

BACA JUGA:   Terkait Dugaan Malpraktik, RSUD Doris Ungkap Penanganan yang Dilakukan Sudah Sesuai Prosedur

Dia mempersilahkan agar masyarakat yang terdampak ekonomi bisa pergi kesana untuk berkoordinasi, karena disana sudah ada perogramnya, dan termasuk juga koperasi TMU Mart ini. Selain itu juga bisa datang ke Kantor Wali Kota Palangka Raya serta Kantor DPRD Kota Palangka Raya. (Hardi/beritasampit.co.id).