Warga Desa Rawa Sari Pertahankan Tradisi 1 Muharram

GEBRAK : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Melalui program Gebrak warga desa membersihkan kubur yang ada di tempat pemakaman umum.

SAMPIT – Setiap menyambut datangnya hari Islam 1 Muharram, ada tradisi yang masih melekat dan terus dilaksanakan. Tradisi itulah dipertahankan warga Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga sekarang.

“Iya, tradisi itu masih kami pertahankan melalui program Gotong-royong Bersihkan Kubur (Gebrak) atau Petilasan,” ucap Kepala Desa Rawa Sari Sigit Pranoto usai bersihkan kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Kamis 20 Agustus 2020.

BACA JUGA:   Apel Serah Terima Regu Pengamanan Wujud dari Kedisiplinan Petugas Lapas Sampit

Dijelaskannya, membersihkan kubur tidak hanya di TPU Muslim melainkan juga di TPU Non Muslim. Sebab, di TPU tersebut, kata Sigit, ada dua lokasi yakni TPU Muslim dan Non Muslim.

“Kami membersihkan kubur ini, tidak semua ada keluarganya yang tinggal di desa. Jadi, sekalian saja dibersihkan semuanya. Ya, sebagai amal jariyahlah,” ujar Sigit sembari tersenyum.

BACA JUGA:   Pajero Sport Alami Laka Tunggal Terbalik hingga Empat Kali, Satu Penumpang Patah Tulang

Pada tahun baru Islam 1441 Hijriyah, tambah Sigit, warga desa juga membersihkan kubur/petilasan di TPU. Kemudian 1442 Hijriyah program Gebrak itu dilanjutkan dan akan tetap berlanjut selama dirinya menjabat sebagai kepala desa. (ifin/beritasampit.co.id).