Penyebab Kematian Mayat Membusuk di Ruang Kelas yang Ditemukan Siswa Diselidiki Polisi

IST/BERITA SAMPIT - Petugas kepolian saat berada di TKP.

PALANGKA RAYA – Seorang siswa yang diketahui berinisial EM menemukan mayat yang sudah membusuk di ruang kelas XII IPA SMA Perintis Jalan Bengaris Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Senin 31 Agustus 2020 pada pukul 07.15 WIB.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya Todoan Agung mengatakan, kondisi mayat diperkirakan lebih dari satu minggu. Hal ini berdasarkan telah terjadinya proses pembusukan pada mayat.

“Untuk penyebab kematian, masih diselidiki karena tidak ada tanda-tanda kekerasan sama sekali di tubuh korban. Untuk idetitas korban seperti KTP dan lain-lainnya saat di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak ditemukan sama sekali sehingga, kami belum dapat menyimpulkan secara pasti indetintas tersebut,” kata Todoan Agung.

BACA JUGA:   Ciri-ciri Korban Tenggelam di Desa Luwuk Bunter Diketahui Asal Daerah Timur

Berdasarkan keterangan saksi EM, bahwa sekitar pukul 07.15 WIB saksi mau mengantarkan tugas sekolah ke ruang guru, karena saksi mencium bau menyengat lalu saksi langsung menengok dari jendela ruangan kelas 12 XII IPA dan menemukan Jenazah yang tergeletak dilantai dengan kondisi dalam keadaan membusuk dan berwarna hitam.

Sehingga, saksi langsung melaporkan ke pihak Guru. Selanjutnya pihak Guru meneruskan ke Ketua RT 1 Kelurahan Tanjung Pinang dan Babinkamtibmas Kelurahan Tanjung Pinang.

BACA JUGA:   Pengamanan Areal Kebun Sawit Difokuskan dari Penjarahan

Sementara itu, berdasarkan keterangan Wakil Kepala Sekolah Evi Selvia Ruji, pada masa pandemi Covid-19 pihak sekolah hanya memberikan pelajaran via online maupun WhatsApp. Untuk siswa hanya dijadwalkan turun ke sekolah pada hari Senin dan Kamis guna mengumpulkan penugasan serta untuk bersih-bersih lingkungan sekolah.

Sedangkan untuk para Guru turun setiap hari, tetapi hanya untuk memeriksa tugas yang diberikan kepada siswa. Pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 pihak guru sudah mencium aroma bau yang busuk tetapi masih mengira hanya bangkai hewan berupa tikus dan tidak melakukan pengecekan di ruangan kelas-kelas. (Hardi/beritasampit.co.id).