Update Perkembangan dan Hasil Penilaian Risiko Kenaikan Kasus Covid-19 di Kalteng

IST/BERITA SAMPIT - Data kasus Covid-19 Kalteng, Senin 7 September 2020.

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran menyampaikan press release melalui Juru Bicara Tim Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng, dr Astrid Teresa mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kalteng sampai pukul 15.00 WIB, Senin 7 September 2020.

Perkembangan data Covid-19 yang dihimpun secara akumulasi sampai hari ini, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota di Kalteng sudah terdampak, tetapi Kabupaten Sukamara tidak ada kasus dan zona hijau.

Kasus konfirmasi positif ada penambahan sebanyak 33 orang, yaitu di Kota Palangka Raya 6 orang, di Kabupaten Kobar 1 orang, Kotim 14 orang, Lamandau 2 orang, Katingan 1 orang, Bartim 5 orang, dan Murung Raya 4 orang, sehingga dari semula sebanyak 2.756 orang kini menjadi 2.771 orang.

Pasien sembuh juga ada penambahan sebanyak 19 orang, yaitu di Kota Palangka Raya 3 orang, di Kabupaten Kotim 1 orang, Kapuas 9 orang, Barsel 1 orang, dan di Murung Raya 5 orang, sehingga dari semula 2.166 orang menjadi 2.185 orang.

Sedangkan untuk kasus suspek, ada pengurangan sebanyak 15 orang, sehingga dari semula 612 orang menjadi 597 orang. Kasus probable, tidak ada perubahan, sehingga tetap menjadi 34 orang.

Untuk pasien dalam perawatan, ada penambahan sebanyak 13 orang, sehingga dari semula 459 orang menjadi 472 orang. Kasus meninggal, ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Kota Palangka Raya 1 orang, dari semula 113 menjadi 114 orang. Tingkat kematiannya (CFR) 4,1 persen.

BACA JUGA:   Beasiswa TABE Tidak Ada Kejelasan, Netizen Ramai-ramai Serbu Akun Instagram Disdikkalteng

Sementara itu, dr Astrid Teresa juga menyampaikan hasil penilaian risiko kenaikan kasus penyebaran Covid-19 kabupaten dan kota di Kalteng, sampai pada tanggal 6 September 2020.

Untuk risiko tinggi atau zona merah sebanyak 4 (empat) kabupaten dan 1 kota, yaitu Kota Palangka Raya dengan skor 1,76 (terdampak), Kabupaten Barito Utara dengan skor 1,49 (terdampak), Kabupaten Barito Selatan dengan skor 1,76 (terdampak) dan Kabupaten Barito Timur dengan skor 1,54, (terdampak).

Risiko sedang atau zona orange sebanyak 9 (sembilan) kabupaten dan kota, yaitu, Kabupaten Lamandau dengan skor 2,3 (terdampak), Kabupaten Kotawaringin Barat dengan skor 2,22 (terdampak), Kabupaten Seruyan dengan skor 2,33 (terdampak), Kabupaten Kotawaringin Timur dengan skor 2,1 (terdampak), Kabupaten Katingan dengan skor 2,16 (terdampak), Kabupaten Gunung Mas dengan skor 2,11 (terdampak), Kabupaten Pulang Pisau dengan skor 1,99 (terdampak), Kabupaten Murung Raya dengan skor 2,37 (terdampak), dan Kabupaten Kapuas dengan skor 2,13 (terdampak).

BACA JUGA:   Bubarkan Aksi Tawuran, Ditsamapta Polda Kalteng Amankan Puluhan Remaja

Sedangkan untuk risiko rendah atau zona kuning 0 kabupaten dan kota. Selanjutnya tidak ada kasus atau zona hijau sebanyak 1 (satu) kabupaten yaitu Kabupaten Sukamara, dengan status tidak ada kasus.

Jika dibandingkan dengan data minggu sebelumnya yaitu pada tanggal 30 Agustus 2020, maka ada 7 (tujuh) kabupaten/kota yang mengalami perubahan risiko kenaikan kasus penyebaran Covid-19 di Kalteng, yaitu Kota Palangka Raya dari risiko sedang (zona orange) menjadi risiko tinggi (zona merah), Kabupaten Barito Selatan dari risiko sedang (zona orange) menjadi risiko tinggi (zona merah), Kabupaten Barito Utara dari risiko sedang (zona orange) menjadi risiko tinggi (zona merah), Kabupaten Barito Timur dari risiko sedang (zona orange) menjadi risiko tinggi (zona merah), Kabupaten Kotawaringin Timur dari risiko rendah (zona kuning) menjadi risiko sedang (zona orange), Kabupaten Seruyan dari resiko rendah (zona kuning) menjadi risiko sedang (zona orange), dan Kabupaten Lamandau dari risiko rendah (zona kuning) menjadi risiko sedang (zona orange).

Namun jika dilihat secara keseluruhan, hasil penilaian risiko kenaikan kasus penyebaran Covid-19 Provinsi Kalteng berada pada risiko sedang (zona orange) dengan skor 1,84, status terdampak. (HARDI/beritasampit.co.id).