Distribusikan Material, Satgas TMMD Harus Terjun ke Sungai

SAMPIT – Perjuangan berat dilakukan oleh anggota Satgas TMMD Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut. Pasalnya, untuk menyelesaikan rehab jembatan mereka harus mendistribusikan material dengan cara terjun ke sungai, karena perahu yang membawa material tidak bisa mencapai lokasi rehab jembatan akibat air sungai yang surut dan sempit.

Material berupa papan untuk lantai jembatan dibongkar secara perlahan dari kapal dan disambut oleh anggota Satgas TMMD yang sudah ada di sungai. Kemudian material tersebut digeser perlahan oleh belasan anggota Satgas yang di dalam sungai hingga sampai di lokasi rehab jembatan.

BACA JUGA:   Tidak Terlibat Pungli Parkir, Penanggung Jawab SPBU Km 8 Tjilik Riwut: Kami Tidak Berani Main-Main dengan Penyaluran BBM Subsidi

Kondisi tersebut membuat distribusi material memakan waktu yang lama dan sangat melelahkan. Untuk bongkar material dari satu kapal perlu waktu beberapa jam. Belum lagi kerawanan adanya ancaman lain di sungai seperti ular dan buaya.

Komandan Kodim 1015 Sampit Letkol Czi Akhmad Safari SH mengungkapkan, salah satu tantangan terberat melakukan rehab jembatan di daerah terisolir ini adalah proses pergeseran atau pendistribusian material. Pasalnya akses menuju titik sasaran seperti rehab jembatan hanya bisa diakses lewat jalur sungai.

BACA JUGA:   Warganet Dukung BBM Subsidi Dihapus

“Kalau membawa material melewati jalur darat itu sulit, karana angkutannya yang tidak ada,” tandasnya, Selasa 13 Oktober 2020.

Menurutnya, meski banyak kesulitan yang dihadapi, namun mereka optimistis kegiatan TMMD Reguler ke-109 akan berjalan lancar dan selesai sebelum waktu penutupan yaitu tanggal 21 Oktober 2020. (Rls/beritasampit.co.id).