FIK UMP Dampingi UMKM Peroleh Izin Edar Industri Kosmetik

IST/BERITA SAMPIT - Peserta Workshop CPKB usai mengikuti kegiatan.

PALANGKA RAYA – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Palangka Raya kembali menggelar workshop CPKB (cara pembuatan kosmetik yang baik)  seklaigus bedah DIP produk kosmetik CV Bawi Bakena di Hotel Batusuli Internasional, Selasa 20 Oktober 2020.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementdikbud RI dalam program PTV-IDUKA Mitras Dudi yangmana FIK UM palangkaraya salah satu penerima hibah untuk pengembangan kosmetik berbasis bahan alam khas Kalimantan tengah bekerjasama dengan CV Bawi Bakena.

Hadir sebagai narasumber dalam workhsop kali ini adalah perwakilan dari BPOM Provinsi Kalteng , Yuniar Ayu Handayani, S.Si,Apt dan Etik Sumardani, S.Farm, Apt .

BACA JUGA:   Kalteng Mampu Turunkan Prevalensi Stunting 3,4 persen, Wagub: Pernikahan Dini Salah Satu Penyebab Anak Stunting

Yuniar menyebutkan bahwa proses perizinan untuk Industri Kosmetik Tipe A harus memenuhi 12 point yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah, sedangkan untuk perizinan industri golongan B cukup memenuhi 2 point saja yaitu aspek sanitasi dan higienis.

Sementara itu Apt.Guntur satrio, selaku koordinator tim pengujian menyebutkan bahwa timnya terus berupaya untuk  melakukan pendampingan guna mewujudkan ijin industri UMKM.

Ditempat yang sama Dekan FIK UMP, Nurhalina, SKM, M.Epid menyebutkan bahwa pendampingan UMKM merupakan bentuk kepedulian segenap civitas akademika FIK UMP untuk memberikan kebermanfaatan buat masyarakat sekitar.

BACA JUGA:   Pemprov Gelar Rakor Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah di Daerah untuk Menyinkronkan Program

“Hal tersebut sejalan dengan visi, misi FIK UM Palangkaraya untuk mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat dan berbasis kebutuhan masyarakat sekitar,” tuturnya.

Melalui program ini Nurhalina berharap kedepan FIK UM palangkaraya dapat memiliki rumah produksi sendiri yang dapat  memproduksi kosmetik buatan sendiri. “Dari hasil penelitian dosen ataupun mahasiswa yang dapat diedarkan dalam masyarakat luas nantinya,” terangnya. (Kawit/beritasampit.co.id)