Petani Dinilai Makmur dan Sejahtera, Teknik Pertanian Bima Bakal Diterapkan di Kalteng

PENINJAUAN : SUBHAN/BERITA SAMPIT - Pelaksana Tugas Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail bin Yahya saat meninjau lahan pertanian bawang di Kabupaten Bima, Senin 26 Oktober 2020.

PALANGKA RAYA – Dalam kunjungan kerja Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Habib Ismail bin Yahya beserta rombongan di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mempelajari banyak hal terkait pertanian dan peternakan.

Habib Ismail mengatakan, bahwa yang pertama adalah teknik pertanian di Bima yang memang belum ada di Kalteng, misalnya bawang. “Jadi yang kita bawa yang pertama adalah cerita bahwasannya petani disini makmur, sejahtera, agar masyarakat Kalteng mau mulai hidup menjadi petani, petani yang berhasil bukan petani yang kesannya rendah,” jelasnya saat diwawancara awak media beritasampit.co.id, Senin 26 Oktober 2020 malam di Bima.

Tetapi, lanjutnya, setelah melihat pertanian Kabupaten Bima ternyata petani jagung, bawang memiliki penghasilan yang sangat besar, hingga bisa kuliahkan anaknya keluar pulau, dan keberhasilan tersebut bisa diaplikasikan di Kalteng.

Selain itu, menurut Habib Ismail bahwa komoditas jagung di Kabupaten Bima menjadi komoditas andalan, dalam pengembangan pertanian jagung ini petani juga mempersiapkan pangsa pasar di Kabupaten Bima.

BACA JUGA:   April 2024, Penerbangan Perintis Bandara Kuala Pembuang Mulai Beroperasi

“Mereka mempersiapkan teknologi jagung tersebut menjadi pakan ternak, dan sesuatu yang memiliki nilai jual lebih bukan hanya jagung blok gitu saja dan itu yang akan kita bawa sebagai oleh-oleh dan program-program disini mudah-mudahan menjadi program yang aplikatif yang bersifat bisa diaplikasikan di tempat kita (Kalteng),” pungkasnya.

Apalagi kata dia, untuk program pendukung, program food estate yang dicanangkan Pemerintah Pusat di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Provinsi Kalteng. “Kita datang ke sini untuk mendukung program food estate tersebut,” ujarnya.

Teknik pertanian dari jagung hingga bawang dan peternakan sapi kini sudah dipelajari Habib Ismail dan rombongan Kunker. Dengan itu dikatakan Habib semua itu akan dikenalkan di tengah masyarakat Kalteng, khususnya daerah yang punya potensi. “Sekarang ini bawang sudah ada percobaan 5 hektare di Kabupaten Barito Utara, lahan kering sudah sukses begitu juga lahan basah,” ungkapnya.

Namun percobaan tersebut dalam satu hektare hanya mampu menghasilkan 4 ton, sedangkan di Kabupaten Bima satu hektare mencapai 12 ton bawang. “Nah bagaiman kita bisa mencari bibit unggul dan juga meningkatkan produktiftas intensifikasi itu semua, itu yang kita pelajari disini, dan juga andai kata kita akan bikin MoU dengan mereka tentang sapi, bawang dan juga jagung artinya MoU itu dalam hal ketersediaan bibit,” katanya.

BACA JUGA:   Dishub Kalteng Berkerja Sama dengan BPTB Kelas II Selenggarakan Mudik Gratis

“Sehingga tidak perlu lagi kita mengambil dari luar, tapi kita juga bisa menjadi produsen sapi itu sendiri di Kalteng, kita dengan potensi geografis yang begitu luas kita harapkan itu semuanya bisa dioptimalkan agar bisa produksi semua lahan yang ada di Kalteng,” lanjutnya.

Selain itu, Habib Ismail juga meninjau peternakan sapi Kelompok Tani Ternak, melihat bagaimana peternak Bima memelihara peternakan sapi inseminasi buatan dan juga dengan kawin. “Kita juga mempelajari proses penggemukannya, karena kita tahu juga sapi yang ada di Kalteng sapi Bali banyaknya sapi Bima,” tuturnya. (Han/beritasampit.co.id).