Potensi Pemuda Sangat Penting Dalam Memberantas Ujaran Kebencian

IST/BERITA SAMPIT - Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Indro Wiyono.

PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur (SAG) Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Herson B Aden mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Habib Ismail Bin Yahya menghadiri kegiatan Pembukaan Forum Group Discussion (FGD) Polda Kalteng dengan Mahasiswa, Influencer, dan Organisasi Mitra Polri, di Ballroom Aquarius Boutique Hotel, Kota Palangka Raya, pada Senin, 16 November 2020.

Kegiatan Focus Group Discussion yang mengusung tema “Dengan Semangat Kepahlawanan, Kita Cegah Ujaran Kebencian dan Anti Pemerintah demi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” tersebut dibuka oleh Kapolda Kalteng melalui Wakapolda Brigjen Pol Indro Wiyono.

Menyampaikan sambutan Kapolda, Brigjen Pol Indro Wiyono mengungkapkan, saat ini teknologi informasi telah mengalami perkembangan pesat, termasuk media sosial. Selain banyak manfaat yang diberikan, media sosial juga dapat menimbulkan dampak negatif, salah satunya adalah begitu mudahnya penyebaran ujaran kebencian dan anti pemerintah di dunia maya.

BACA JUGA:   Abdul Razak Angkat Bicara Tentang Pertemuannya dengan Nadalsyah

“Dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, begitu masif, sehingga kalau dulu lidah kita lebih tajam dari pedang, tapi sekarang bukan lidah kita, tapi jari jemari kita, dengan mencet, kita punya smartphone dan sebagainya. Kita dituntut lebih bijak dalam menggunakan IT,” kata Brigjen Pol Indro Wiyono.

Brigjen Pol Indro Wiyono menegaskan, para pemuda memiliki potensi dan peran yang sangat penting dalam memberantas masalah-masalah ujaran kebencian dan anti pemerintahan itu.

“Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai kemampuan, kepintaran, keberanian, dan tekad kuat untuk melindungi Bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” tandasnya.

BACA JUGA:   PMI Kalteng Apresiasi PMI Gunung Mas Berikan Layanan Sosial Operasi Katarak Gratis

Dia menjelaskan, ada beberapa strategi yang harus dilakukan untuk memberantas masalah ujaran kebencian tersebut, diantaranya meningkatkan pemahaman keagamaan, membentuk komunitas-komunitas cinta damai di lingkungan sekitar, menyebarkan virus damai di dunia maya, dan menjaga persatuan dan kesatuan.

“Mahasiswa, pemuda, organisasi mitra Polri bisa menjadi pioneer dalam pembentukan komunitas damai,” pungkasnya.

Tampak pula hadir mengikuti kegiatan Focus Group Discussion ini, diantaranya Kasrem 102/PJG Kolonel Inf. Ibrahim Pulungan, pejabat Mewakili Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati), sejumlah Rektor Perguruan Tinggi, akademisi, dan mahasiswa mahasiswi dari berbagai Perguruan Tinggi di Palangka Raya. (Hardi/beritasampit.co.id).