Bijak Bermedsos Merupakan Salah Satu Bela Negara

IST/BERITA SAMPIT - Kabid Pengelolaan Informasi Public Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Kalteng Rommy V Koetin (tengah) saat memberikan paparan

PALANGKA RAYA – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah mengikuti web seminar (webinar) menjadi narasumber sosialisasi dengan tema ‘kesadaran bela negara lingkup perkerjaan di Pemerintah Provinsi Kalteng.

Kabid Pengelolaan Informasi Public Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Kalteng Rommy V Koetin menjadi salah satu narasumber dalam sosialisasi tersebut. Ia memberikan paparan melalui virtual di Gedung Smart Province (GSP) Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DiskominfoSantik) Provinsi Kalteng, Rabu 18 November 2020.

“Media sosial merupakan era baru media yang sudah menjadi keseharian masyarakat pada umumnya, khususnya para millennial. Semakin tinggi penggunaan media sosial semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap bela negara atau nasionalisme suatu negara. Perlunya pemahaman dan pengamalan nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya pada kaum millenial sebagai generasi penerus bangsa,” kata Rommy V Koetin.

Rommy mengatakan nasionalisme kerap dipahami sebagai hal yang rentan terhadap bebagai kepentingan politik, soal revolusi, perang, atau hal-hal simbolik saja. Era media baru hadir sebagai alternatif medium penguatan nasionalisme dalam rangka bela negara sangat signifikan dalam mempengaruhi perilaku nasionalisme dari para penggunanya.

BACA JUGA:   Gerindra Usulkan Menteri dari Kalimantan Tengah

“Media sosial merupakan era media baru yang sangat signifikan dapat mempengaruhi perilaku nasionalisme penggunanya, untuk itu sangat diperlukan pemanfaatan atau penggunaan media sosial secara bijak, yakni menggunakan media sosial dengan baik, cerdas, hati-hati, arif, cermat dan teliti,” ucapnya.

Dirinya menambahkan dengan fungsi dan manfaat, serta pengaruhnya tersebut media sosial sangat berperan terhadap bela negara secara non fisik.

Terkait bela negara, tentunya bermedia sosial dengan bijak merupakan bagian dari bela negara, karena dengan penggunanaan yang bijak tersebut, menghindari konten yang negatif/hoax/radikal/ujaran kebencian yang dapat merugikan pihak tertentu atau lain dan menimbulkan pertentangan/perselisihan di dalam masyarakat, antar individu atau kelompok yang akan mengancam pertahanan kesatuan dan persatuan bangsa.

BACA JUGA:   SMA Negeri 2 Kumai Bekali Siswa untuk Ikuti Olimpiade Sains Nasional

“Perlunya bermedia sosial dengan bijak, karena hal ini merupakan bagian dari bela negara, untuk meminimalisasi dan melawan konten-konten negatif baik yang sifatnya merugikan ndividu maupun masyarakat luas bahkan negara.
Hal di atas perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, karena Lembaga Pemerintah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atau Kementrian Kominfo tidak dapat bekerja sendiri secara maksimal tanpa dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Ia menjelaskan dukungan tersebut berupa sikap kritis dan selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi pada media sosial. Pemikiran yang kritis,metodis dan sistematis dalam bermedia sosial dapat mencegah adanya potensi atau gejala yang menimbulkan keresahan dimasyarakat maupun yang dapat mengancam persatuan, kesatuan dan ketahanan nasional.

(Hardi/Beritasampit.co.id)