Pagu Anggaran 2020 : Kecamatan Cempaga Hulu Kekurangan Gaji 10 Tenaga Kontrak

RAPAT : IM/BERITASAMPIT - Rapat pembahasan anggaran tahun 2021 di aula utama DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur.

SAMPIT – Pagu Anggaran Tahun 2021 untuk masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah dalam pembahasan antara Camat se Kotim bersama DPRD setempat dan juga Pemerintah Kabupaten.

Camat Kecamatan Cempaga Hulu Ubaidillah dalam pemaparannya menyebutkan, dalam pagu anggaran tahun 2020 pihaknya masih ada kekurangan untuk gaji tenaga kontrak yakni 10 orang.

“Kurang lebih 40 jutaan, sehingga kami perlu solusi apakah anggaran ditambah atau pegawai ini di pecat pada tahun 2021 ini nantinya,” tegasnya, Rabu 18 November 2020.

Disebutkan Ubaidillah, pihaknya tidak memiliki anggaran lagi untuk membayar gaji 10 tenaga kontrak tersebut.

BACA JUGA:   Aksi Gendam Jelang Idulfitri Mulai Bergentayangan di Sampit

Maka dari itu perlu adanya penambahan pagu anggaran di tahun 2021, jika tidak ada penambahan pihaknya terpaksa memberhentikan tenaga kontrak tersebut.

Ubaidillah juga menyebutkan terkait pembangunan infrastuktur di Kecamatan Cempaga Hulu. Salah satunya aula Kantor Camat yang sudah tidak memadai lagi untuk digunakan sebagai tempat beraktivitas.

“Setiap kali melakukan Musrembang selalu harus memasang tiga tenda agar bisa menampung semua yang hadir. Maka kami berharap ada di anggarkan untuk pembangunan aula,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap agar bisa dianggarkan pembangunan pagar kecamatan yang sampai saat ini tidak ada pagar, jaringan instalasi listrik yang belum pernah diperbaiki, pengadaan motor Karhutla, sumur bor, dan masjid perlu diperbaiki.

BACA JUGA:   Mayat Bayi Mengapung di Sungai Mentaya Diduga Sudah Dua Hari

Dirinya juga mengeluhkan masih adanya desa di Cempaga Hulu yang belum teraliri listrik, yakni Desa Tumbang Koling dan Desa Selucing yang sampai saat ini tidak pernah menikmati listrik.

“Yang disalahkan masyarakat camat, padahal sudah disuarakan namun tidak kunjung disetujui. Empat tahun saya menjadi camat masih tidak bisa memperjuangkan 2 desa yang belum dialiri listrik ini,” ujarnya.

Dirinya berharap semua yang diajukan pihaknya tersebut disetujui meski tidak semua. Namun yang merupakan skala prioritas harus dipenuhi. “Mungkin bisa dipilah untuk skala prioritas yang mana,” demikiannya.

(im/beritasampit.co.id).