Korban Longsor Tambang di Kobar Ternyata Warga Tasikmalaya

IST/BERITA SAMPIT - Nampak Danramil Aruta dan Camat serta Polsek saat memantau evakuasi.

PANGKALAN BUN – Musibah kecalakaan kerja yang menimpa 10 Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) tertimbun longsor dilubang penambangan di wilayah RT 06 Kelurahan Pangkut Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kobar, ternyata warga dari Tasik Malaya Jawa Barat.

“Menurut laporan aparat kelurahan penambang tersebut berasal dari daerah Desa Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat anggota TNI-POLRI masih berupaya mengeakuasi,” kata Camat Aruta, Muhammad Ikhsan
dikonfirmasi Kamis malam, 19 November 2020.

BACA JUGA:   Sebuah Rumah Kayu di Kelurahan Baru Pangkalan Bun Terbakar

Diketahui kejadian ini bermuala, ketika satu rombongan sekitar 12 orang penambang datang kelokasi,kemudian menggali tanah sampai kedalaman 65 meter. Dan pada Kamis 19 November 2020 sekitar pukul 08.00 WIB, ombongan penambang turun kedalam lubang.

Kemudian, sekitar sekitar pukul 10.00 WIB, musibah nahas ini menimpa 10 orang yang sudah masuk sebelumnya tak bisa naik lantaran lubang tambang mengalami longsor.

BACA JUGA:   Bulan Ramadan, Kapolres Kobar Imbau Personel Tak Kendur Jaga Kamtibmas

“Dua orang yang mau menyusul turun namun nahas mereka mengetahui tanah lubang longsor maka keduanya bergegas naik ke atas menyelamatkan diri,” kata Camat.

Saat ini Tim SAR gabungan Polres Kotawaringin Barat (Kobar) dan Polsek Aruta, masih mengevakuasi penambang emas liar di Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kobar yang tertimbun longsor.

(man/beritasampit.co.id)