Era Reformasi Adalah Lompatan Demokrasi Indonesia Menuju Kesempurnaan

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan Saat acara 'Temu Tokoh Nasional' kerjasama MPR dengan Forum Remaja Mesjid Al-Istiqomah (Forema), di aula Kantor Kepala Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu, (6/12/2020). Dok: Istimewa

CIANJUR– Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan mengatakan era reformasi merupakan tonggak awal lompatan demokrasi Indonesia menuju kesempurnaan.

Syarief menyampaikan hal itu dalam acara ‘Temu Tokoh Nasional’ kerjasama MPR dengan Forum Remaja Mesjid Al-Istiqomah (Forema), di aula Kantor Kepala Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu, (6/12/2020).

Syarief mengatakan era reformasi saat ini sistem ketatanegaraan Indonesia ditata ulang kembali melalui amandemen UUD 1945. Salah satunya, pemilihan Presiden RI. Sebelum reformasi bergulir, MPR sebagai lembaga tertinggi negara yang memilih dan menetapkan Presiden sebagai mandataris MPR.

Setelah terpilih, Presiden harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan GBHN yang ditetapkan MPR dan mesti memberikan laporan pertanggung jawabannya di hadapan MPR yang hanya memiliki 2 opsi yakni menerima atau menolak laporan tersebut.

BACA JUGA:   Ribuan Desa Belum Teraliri Listrik, Mukhtarudin: 79 Tahun Merdeka, Rakyat Masih Hidup Dalam Kegelapan

“Jika, laporan ditolak, maka Presiden dianggap tidak layak lagi memegang jabatan tersebut. Ini terjadi pada Presiden RI Ke-3 BJ. Habibie,” tutur Syarief.

Hadir dalam acara diantaranya Kepala Desa Nagrak Hendi Saepul Maladi, Pembina Forema Ustadz Buldan Muslimin, Ketua Forema Iwan Setiawan, Babinkamtibmas Aipda Didik, Babinsa Serda Kusnadi dan Ketua Karang Taruna Desa Nagrak Hendrawan Saputra serta masyarakat sekitar.

Pimpinan MPR dari partai Demokrat itu melanjutkan, di era reformasi UUD 1945 kemudian dilakukan perubahan. Sistem pemilihan Presidenpun berubah, dari dipilih oleh MPR menjadi dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum.

Perubahan demi perubahan UUD 1945 kemudian terus terjadi hingga empat kali, demi kesempurnaan untuk kepentingan rakyat Indonesia.

BACA JUGA:   Cuaca Ekstrem di Kalteng dan Kalbar, Legislator Golkar: Pemerintah Harus aktif Lakukan Mitigasi Bencana Alam

“Saya melihat, peristiwa ketatanegaraan tersebut terutama pemilihan langsung Presiden oleh rakyat adalah hakekat keunggulan demokrasi Indonesia yang sekarang terus berkembang. Jadi, Indonesia sudah melangkah menjadi salah satu negara yang dalam melakukan demokrasinya betul-betul sesuai keinginan rakyat,” katanya.

Sekarang, lanjut dia, rakyat Indonesia memiliki kedaulatan penuh untuk membawa bangsa dan negara sejahtera ke depan dengan memilih langsung pemimpin nasional melalui pemilu, dan pemimpin daerah melalui pilkada.

“Saya mengajak, mari rakyat Indonesia untuk menjaga dan menggunakan kedaulatannya tersebut dengan bijak. Sebentar lagi pilkada serentak akan dilaksanakan. Pilihlah para calon kepala daerah yang betul-betul berniat keras memajukan daerah dan rakyatnya,” pungkas Syarief Hasan.

(dis/beritasampit.co.id)