TPS 01 Belakang Golden Paslon Rudini-Samsudin “Bercahaya” Menang Telak

PERHITUNGAN SUARA : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Ketua KPPS TPS 01 Belakang Golden saat perhitungan surat suara Pilkada Kotim dan Kalteng di Aula RT 001 & 002, Kelurahan MB Hulu, Kecamatan MB Ketapang, Kotim, Kalteng.

SAMPIT – Perhitungan surat suara pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya di TPS 01 Belakang Golden, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Paslon Muhammad Rudini-Samsudin nomor urut 4 dengan jargon “BERCAHAYA” menang telak.

Diawal perhitungan surat suara, antara paslon nomor urut 2 jargon SUPER (Suprianti Bu Rambat-Muhammad Arsyad) dengan BERCAHAYA (Muhammad Rudini-Samsudin) sudah saling kejar-kejaran.

Sedangkan nomor urut 1 jargon HARATI (Halikinnor-Irawati) dan nomor urut 3 jargon PANTAS (Muhammad Taufiq Mukri-Supriadi) hanya menunggu “nasib”. Hingga akhir perhitungan suara, SUPER terpaksa kandas dihadang BERCAHAYA.

BACA JUGA:   Truk Angkutan Dipersulit Dapatkan BBM Subsidi, Sopir: Hancurkan Mata Pencaharian

Hasil akhir perhitungan suara TPS 01 terdiri dari warga RT 001 RW 001 dan RT 002 RW 001 bertempat di Aula RT 001 & 002, untuk HARATI hanya mendapatkan 23 suara, SUPER cuma 68 suara, PANTAS hanya 26 suara sedangkan BERCAHAYA meraih 172 suara.

Rinciannya, kertas suara sah sebanyak 244 lembar dan kertas suara tidak sah sebanyak 26 lembar. Total yang melakukan pencoblosan 270 jiwa dari 438 jiwa yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Artinya, masih ada 168 jiwa yang tidak menggunakan hak suaranya alias Golput.

BACA JUGA:   PT SCC Dinilai Ingkar Janji, Koperasi di Cempaga Hulu Lakukan Pemortalan Jalan

“Iya, hampir separuh yang tidak ikut mencoblos, padahal satu suara saja bisa jadi penentu pemenangan paslon,” kata salah seorang warga RT 002 Abdullah usai perhitungan suara di TPS 01, Rabu 9 Desember 2020.

Selain itu, dia juga menyayangkan bahwa ada pemilih yang mencoblos dan hasil kertas suaranya tidak sah karena tidak hanya satu paslon yang dicoblos melainkan dua bahkan tiga paslon.

“Tingkat partisipasi pemilih masih rendah, mungkin sebagian pemilih banyak tidak berada ditempat melainkan kerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit,” ujarnya. (ifin/beritasampit.co.id).