Indonesia Berduka, Refleksi Awal Tahun 2021

M Hamijul Fuad

Belum usai rasanya wabah COVID-19 (coronavirus disease 2019), penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019.

Semua negara termasuk Indonesia terus berupaya menekan penyebaran Pandemi COVID-19, dan awal tahun 2021 ini kabar cukup baik disampaikan pemerintah dengan dilakukannya Vaksinasi. Terlepas Pro dan Kontra ini merupakan usaha pemerintah menyelamatkan warganya dan membangkitkan ekonomi.

Memasuki tahun 2021 semua masyarakat berharap tahun ini lebih baik, tapi cobaan kembali menimpa ibu Pertiwi.

Indonesia Kembali Berduka

Diawal tahun 2021 Bangsa kita telah diterpa beberapa peristiwa, mulai dari Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Gempa Bumi berkekuatan 6,2 Magnitudo yang mengguncang kawasan Sulawesi Barat.

Kemudian,  bencana longsor yang menimpa saudara kita dikabupaten Sumedang, Jawa Barat dan Banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan.

BACA JUGA:   Berdiri Tahun 1961 dengan Modal Dasar Rp10 Juta, Bank Kalteng Sekarang Berhasil Menumbuhkan Aset Sampai Rp15,19 Triliun (Bagian 01)

Mari kita renungkan sejenak dengan apa yang terjadi pada bangsa kita saat ini, bukan hanya berbicara tentang kesalahan teknisi manusia dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dan faktor alam yang membuat dibeberapa daerah terjari Gempa, longsor dan banjir.

Peristiwa ini sejatinya adalah peringatan Allah SWT kepada kita umatnya. Gempa bumi, Longsor dan banjir bukan sekadar fenomena alam belaka yang dianggap biasa.

Allah menciptakan musibah dan bencana alam untuk mengingatkan manusia agar mereka takut dan segera kembali kepada Allah, Sebagai peringatan terhadap manusia terkait bencana alama ini.

Penulis sedikit mengutip surah al-Isra’ [17]:59 yang artinya:

“Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti”

BACA JUGA:   Bukan Hanya Ada  di Cirebon, Musik Obrog-Obrog Pembangun Sahur Ternyata Juga Ada di Kota Kumai, Kotawaringin Barat

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu),” surah asy-Syu’ara’ [42] : 30.

Mari sama-sama kita semua saling mengingtkan dan saling meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT dan memohon ampun dengan apa yang telah kita lakukan selama ini.

Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu diberikan keberkahanya didunia dan ahirat.

Penulis : M. Hamijul Fuad yang kini menjabat sebagai ketua Umum formatur Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya periode 2021-2022.