Pondok Pesantren Darul Amin Sampit Gelar Isra Miraj 1442 H

Isra Miraj : JUN/BERITA SAMPIT - Suasana Peringatan Isra Miraj dan Haul Ke-16 Abah Guru Sekumpul, di Pondok Pesantren Darul Amin Sampit, Senin 22 Febriari 2021 malam.

SAMPIT – Pondok Pesantren Darul Amin Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggelar peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1442 H. Kegiatan yang dirangkai dengan peringatan Haul Ke-16 KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul atau Abah Guru Sekumpul, dihadiri ratusan santri dan jemaah Majlis Ta’lim Tsana’ul Khair, serta undangan lainnya, dengan menghadirkan Habib Hasan Bin Faruq Al Kaff.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin, Ustadz H Ahmad Rayyan Zuhdi Abrar mengatakan, peringatan Isra Miraj merupakan agenda tahunan di pesantren yang di pimpinnya, yakni dengan diisi kegiatan seperti tawasul, doa bersama dan silaturahmi.

“Tahun ini peringatan Isra Miraj kita rangkai dengan Haul Abah Guru Sekumpul.Semoga banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik, khususnya buat para santri sebagai generasi penerus,” tuturnya.

Isra Miraj : JUN/BERITA SAMPIT – Suasana Peringatan Isra Miraj dan Haul Ke-16 Abah Guru Sekumpul, di Pondok Pesantren Darul Amin Sampit, Senin 22 Febriari 2021 malam.

Dikatakan Ustadz Rayyan, yang juga pimpinan Majlis Ta’lim Tsana’ul Khair Sampit, Isra Miraj itu memperingati pentingnya ibadah salat.

BACA JUGA:   Pemkab Kobar Jamin 81.325 Jiwa Penduduk Dalam Program JKN tahun 2024

“Dalam doanya Nabi Ibrahim meminta kepada Allah SWT, yang artinya seperti ini, Wahai Tuhanku jadikanlah aku dan keturunanku orang yang mendirikan salat. Wahai Tuhan kami, kabulkanlah doaku (QS. Ibrahim: 40). Mudah-mudahan kita semuanya termasuk dalam doanya Nabi Ibrahim,” harapnya.

Sementara dalam tausiyahnya, Habib Hasan menjabarkan makna Isra Miraj yang lebih luas. Tidak hanya menceritakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dilanjutkan ke Sidrotul Muntaha, tapi juga lebih kepada perintah mengerjakan sholat lima waktu.

Bukti kecintaan seorang muslim kepada Nabi SAW, menurut Habib Hasan, adalah keinginan yang kuat untuk nantinya dapat bertemu dan berkumpul bersama Nabi SAW, caranya adalah melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya. Selanjutnya menjalankan sunnah Nabi dan mengikuti setiap ajarannya. Bukan saja sholat wajib 5 waktu, tetapi juga amalan lain seperti Salat Tahajjud.

BACA JUGA:   Polisi Identifikasi Korban Tewas Gantung Diri di Desa Pelantaran

Habib Hasan juga berwasiat agar memperbanyak shalawat . Allah SWT senantiasa melindungi dan merahmati mereka yang bershalawat kepada Nabi SAW.

Kemudian, mencintai orang-orang yang dicintai Nabi SAW. Jika Nabi mencintai para sahabatnya, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dll serta para istri dan keturunannya, sudah sepatutnya seorang muslim mencintai mereka pula, termasuk mencintai ulama.

“Mari kita menauladani akhlak Nabi SAW. Karena Nabi SAW diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak. Bukti-bukti cinta kita kepada baginda Nabi SAW perlu diimplementasikan atau dipraktekan dalam kehidupan setiap muslim. Semoga kelak kita semua dikumpulkan Allah bersama Nabi SAW dan orang-orang sholeh di surganya Allah,” tutupnya.

(jun/beritasampit.co.id)