Siapkan Berkas, Ini Penjelasan BKD Kalteng Soal CPNS dan PPPK Tahun 2021

WAWANCARA : Hardi/BERITA SAMPIT - Kepala BKD Kalteng Suhufi Ibrahin, Kamis 18 Maret 2021.

PALANGKA RAYA – Terkait pelaksanaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tahun 2021 yang sebentar lagi dimulai, BKD Kalteng membuka kebutuhan untuk PPPK sekitar 3000 lebih untuk formasi guru.

Sedangkan untuk CPNS sebanyak 132 formasi, hal ini disampaikan oleh Kepala BKD Kalteng Suhufi Ibrahin saat ditemui di loby Kantor BKD Kalteng, Kamis 18 Maret 2021.

“Untuk CPNS tahun 2021 formasinya akan lebih banyak untuk tenaga kesehatan, selain itu untuk persyaratan secara teknis, kita belum tahu persyaratan apa untuk mendaftar PPPK dan CPNS tersebut sehingga saya rasa syaratnya sama saja seperti tahun kemaren,” ucapnya.

BACA JUGA:   Orang Tua Bayi Korban Dugaan Malpraktik Melabrak RSUD Doris Silvanus saat Konferensi Pers

Ibrahim menambahkan untuk syarat umum mungkin sama saja dengan tahun kemaren seperti akta kelahiran, KTP, ijazah dan transkrip nilai, kartu keluarga (KK), termasuk pas foto ukuran 4×6 dan swafoto. Akan tetapi syarat teknis pihaknya belum mengetahui apa saja yang menjadi syaratnya.

Selain itu Ibrahim menambahkan, ada yang membedakan dari seleksi CPNS dan PPPK tahun 2021, yaitu dari segi tesnya kalau PPPK akan langsung ke Seleksi Kompetisi Bidang (SKB) dan CPNS itu dimulai dari Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Untuk PPPK kenapa langsung ujian SKB itu, karena pada dasarnya mereka sudah menjadi guru honorer sehingga yang diseleksi itu kompetensi bidangnya dalam mengajar.

BACA JUGA:   Permas Palangka Raya Adakan Kegiatan Silahturahmi dan Buka Bersama

“Selain itu mereka para guru honorer tersebut, yang mendaftarkan diri menjadi PPPK, sudah terdaftar di Dinas Pendidikan baik itu Kota, Kabupaten dan Provinsi,” jelasnya.

Selain itu untuk pelakaanaan ujiannya di saat pandemi untuk saat ini masih belum tahu, akan tetapi kalau yang dulu saat ujian SKB pada tahun 2020, menerapkan protokol kesehatan seperti melakukan swab sebelum ujian, Kemudain, panitia menyediakan tempat cuci tangan, dan para perserta yang masuk ruang ujian itu berjumlah 50 persen dari kapasitas ruangan.

(Hardi/Beritasampit.co.id)