Wabup Kotim Ingin PBS Siapkan Tempat Khusus Untuk Pedagang Keliling

ILHAM/BERITA SAMPIT - Wakil Bupati Kotim, Irawati, memimpin rapat antara perwakilan dari Perusahaan PBS dan Pedagang, di ruang rapat Setda Kotim, Rabu 24 Maret 2021, sore.

SAMPIT – Wakil Bupati (Wabup) Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, mengajak agar Perusahaan Perkebunan Besar Sawit (PBS) di Kotim, turut peduli dan membantu para pedagang keliling maupun asongan untuk bisa berjualan keliling di sekitar kawasan perkebunan. Setidaknya bisa menyediakan tempat khusus agar para pedagang memiliki tempat berjualan mereka.

“Saya mengapresiasi tadi ada dari perusahaan menyediakan tempat food court sekaligus menyediakan tempat los-los sayur, persis los sayur pasar mentaya, dan itu sangat bagus dari perusahaan sifatnya membantu pedagang-pedagang kecil. Dan saya harap perusahaan yang lain bisa seperti itu juga,” kata Irawati, usai memimpin pertemuan antara Perwakilan sejumlah PBS dan Pedagang Asongan, bertempat di ruang rapat Setda Kotim, Rabu 24 Maret 2021.

BACA JUGA:   Perkelahian Hingga Sebabkan Nyawa Melayang Terjadi di Bekas Dermaga Gudang Gembor Sampit

Mantan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah ini menginginkan, agar pihak perusahaan benar-benar menyediakan tempat, apa lagi para pedagang tersebut merupakan para pelaku usaha menengah ke bawah yang menopang hidup berjualan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Saya bisa merasakan bagaimana melihat ekonomi saat ini, apa lagi ditengah pandemi Covid-19 ini, banyak persaingan para pedagang ditengah perkonomian yang anjlok,” ucapnya.

Ia juga menekankan dari hasil rapat tadi yang telah memberikan kewenangan kepada pihak kecamatan, selaku yang memiliki wilayah dan yang tahu tempat mengkoordinasikan antara perusahaan sekitar dengan para pedagang, sehingga tidak ada lagi kendala mereka berjualan di wilayah perkebunan.

BACA JUGA:   Jhon Krisli: Pembangunan Belum Merata, Kotim Bukan Hanya Sampit Saja

“Makanya saya minta tadi secepatnya Camat bersurat ke pihak perusahaan, dalam artian apa yang sebenarnya mereka keinginan untuk bisa berjualan di sana,” paparnya.

Berkaitan dengan kewaspadaan managemen perusahaan yang turut berperan menekan penyebaran Covid-19 di wilayah perusahaan, dengan syarat melakukan tes anti gen para pedagang, telah mereka sanggupi dan tidak merasa keberatan asalkan bisa berjualan keliling di wilayah perkebunan tersebut.

“Pedagang asongan mereka harus berjalan keliling, kalau tidak mereka akan kurang mendapatkan pembeli. Sehingga diharapkan pihak perusahaan juga bisa memiliki tempat-tempat yang disiapkan, dalam artian ada jamnya, misalkan jam sekian di tempat ini dan jam sekian di tempat ini,” tandasnya (Cha/beritasampit.co.id).