Denzibang 2 Palangkaraya Perkenalkan Navrat, Ilmu Baru Baca Peta Bagi Mahasiswa

(Ist-dok.Zidam XII/Tpr)

PALANGKA RAYA – Pemberian materi tambahan pada sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Kepemimpinan yang digagas oleh Denzibang Palangkaraya, selalu disambut antusias oleh peserta yang merupakan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Palangka Raya. Rabu, 16 Juni 2021.

Selain materi listrik, para mahasiswa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP), Universitas Kristen Palangkaraya (UNKRIP) dan Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Palangkaraya, juga diberikan ilmu baru tentang Navigasi Darat (Navrat).

Puluhan mahasiswa ini diajarkan membaca peta, menentukan lokasi dengan menggunakan kompas dan peta, menentukan arah kompas, menentukan jarak antar lokasi di peta dan di lapangan serta menentukan ketinggian suatu tempat dari data peta yang ada.

Serda Susanto sebagai pemateri menjelaskan, bahwa ilmu tentang Navigasi Darat (Navrat) harus dimiliki setiap prajurit TNI. Harapannya agar setiap prajurit mampu menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas.

BACA JUGA:   Kodim 1014/Pbn Tanam 600 Pohon

“Sebagai seorang Prajurit, pengetahuan tentang medan merupakan sebuah kemampuan sangat penting dari 5 kemampuan dasar yang harus dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan pun akan mempermudah kita dalam mencapai tujuan dan target tertentu. Penguasaan pengetahuan Navigasi Darat juga diperlukan untuk usaha-usaha pencarian lokasi musuh dan juga sebagai upaya pencarian korban kecelakaan atau tersesat di gunung dan hutan,” papar Serda Susanto dihadapan mahasiswa UMP, UNKRIP dan IAHN Palangkaraya.

BACA JUGA:   Kodim 1014/Pbn Tanam 600 Pohon

Serda Susanto yang merupakan personel Denzibang 2 Palangkaraya Zidam XII/Tpr, merasa bangga bisa memberikan materi Navrat kepada mahasiswa. Meski selama ini dirinya belum pernah menjadi pengajar di satuan, namun karena dipercaya oleh Denzibang 2 Palangkaraya, Serda Susanto dengan semangat membekali para mahasiswa dengan ilmu Navrat yang nantinya dapat diaplikasikan di lapangan.

“Karena ilmu Navrat merupakan ilmu baru bagi mahasiswa, saya sebagai pemateri harus menjelaskan secara detail pelajaran Navrat agar para mahasiswa mengerti dan memahami serta mampu mempraktekan ilmu Navrat ini”, ujar Santo, didampingi Lettu Czi Panca Setiawan yang ikut memonitor pelaksanaan pemberian materi, terutama bila terjadi kesalahan pada saat praktek di lapangan.

(Sumber : Rilis-Zindam XII/Tpr)