SAMPIT – Anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) “Sidodadi” Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), mengusulkan agar kebun sengon yang sudah ditanam dan tumbuh subur bisa ditanam tumpang sari.
“Kami usulkan, bagaimana disela-sela tanaman sengon yang sudah kami tanam itu ditanam tumpang sari. Selain itu, kami juga usulkan pembuatan parit atau saluran untuk mengatasi banjir lahan,” ucap salah seorang anggota KTH “SIdodadi” Rawa Sari.
Hal itu terungkap pada saat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim mengadakan sosialisasi pemanfaatan hutan pada lahan bergambut di Balai Desa Rawa Sari, Jumat 17 Juli 2021.
Sosialisasi itu dihadiri Pelaksana tugas Camat Pulau Hanaut Sufiansyah, Sekretaris DLH Kotim Susiawati, Kasubbag Perencanaan Tutin Vanesa, Kepala Desa Rawa Sari Sigit Pranoto, Ketua dan anggota KTH “Sidodadi” Rawa Sari.
Menanggapi usulan tersebut, Sekretaris DLH Kotim Susiawati menegaskan, usulan akan disampaikan ke Kementerian LHK mengingat reboisasi hutan terutama untuk Desa Rawa Sari masuk proyek kementerian tersebut.
“Penggarapan sudah masuk tahap I dan tahap II. Untuk tahap III kami belum mengetahui karena akan dilaksanakan tahun 2022 mendatang,” ujarnya dihadapan anggota yang hadir.
Kepala Desa Rawa Sari Sigit Pranoto menambahkan, terkait usulan anggota KTH Sidodadi itu bisa ditanam tumpang sari misalnya, jagung, kedelai, kacang tanah, porang, dan sayur mayur.
“Mengenai bibit apa yang akan dibantu, kami serahkan kepada Kementerian LHK. Anggota KTH hanya mengusulkan, semoga direspon,” harap Sigit mewakili kelompok.
Pelaksana tugas Camat Pulau Hanaut Sufiansyah turut mendoakan apa yang sudah dirancang dan dicanangkan untuk melestarikan hutan di Desa Rawa Sari kedepannya terlaksana dengan baik.
“Mudah-mudahan program ini terlaksana dengan baik. Kedepannya, ini akan jadi tolak ukur bagi desa-desa lainnya yang tersebar di Kecamatan Pulau Hanaut,” tandasnya.
(ifin/beritasampit.co.id)
