SAMPIT – Guna mengetahui sejauh mana penggunaan anggaran negara di tingkat desa, Pemerintah Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), melakukan monitoring dan evaluasi ke 14 desa.
Untuk pertama kalinya di monitoring dan di evaluasi di Pemerintah Desa Rawa Sari. Di desa yang dikenal dengan produk unggulan “water lemon” itu langsung dihadiri Pelaksana Tugas Camat Pulau Hanaut Sufiansyah beserta jajaran kecamatan.
“Tujuan kehadiran kami untuk melihat langsung arah penggunaan pembangunan di desa terutama yang bersumber dari dana desa (DD), alokasi dana desa (ADD), dan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa),” ujar Sufiansyah pada saat survei lapangan, Senin 2 Agustus 2021.
Salah satu pembangunan yang di monitoring langsung yakni, gedung posyandu dan paving halaman. Selain itu, ketersediaan sarana dan prasarana PPKM skala mikro misalnya, ruangan karantina.
Sementara itu, Kepala Desa Rawa Sari Sigit Pranoto menyambut baik monitoring dan evaluasi yang dilakukan pihak kecamatan.
“Justru dengan adanya monitoring dan evaluasi itu, pihak kecamatan akan mengetahui langsung apa saja pembangunan semester pertama yang sudah terealisasi selama 2021, apakah sesuai program kerja dan visi misinya kepala desa,” ujar Sigit.
Seperti diketahui, program kerja visi misi Desa Rawa Sari salah satunya di bidang kesehatan yakni, penanggulangan Covid-19, stunting, makanan tambahan untuk balita, ibu hamil dan lansia.
Bidang kesehatan itu tentunya memerlukan sebuah sarana berupa gedung posyandu. Rencana itupun sudah terealisasi bahkan sudah digunakan untuk kegiatan penanganan kesehatan bagi warga Desa Rawa Sari. (ifin/beritasampit.co.id).
