Pengalaman Pandemi Covid-19 Masyarakat Bisa Belajar Kebutuhan Dasar Ekonomi

IST/BERITA SAMPIT - Dr. Alexander Sonny Keraf saat menjadi narasumber seminar secara virtual Dewan Pengurus Daerah Rumah Tani Indonesia (RTI) Kalimantan Tengah, Minggu 1 Agustus 2021 secara virtual.

PALANGKA RAYA – Mantan Menteri Lingkungan Hidup periode 1999-2001 Dr. Alexander Sonny Keraf menuturkan bahwa dari pengalaman pandemi Covid-19, masyarakat dapat belajar basic needs economics, bagaimana mengetahui kebutuhan dasar ekonomi masyarakat dan disitulah sektor pertanian hadir sebagai solusi untuk menjawab problematika tersebut.

“Dalam upaya memastikan kebutuhan pangan dalam negeri terkoordinir, seharusnya tidak hanya istilah ketahanan pangan saja yang digaungkan, juga kedaulatan pangan untuk memastikan dari produksi hasil pertanian esensinya tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, tapi juga memenuhi kesejahteraan dan eksistensi petaninya,” katanya dalam seminar nasional secara virtual, Senin 1 Agustus 2021.

Dalam upaya memastikan semua segmentasi produksi pangan dalam kategori aman, maka perlu adanya dukungan penuh baik dari Pemerintah ataupun swasta untuk menciptakan ekosistem pertanian yang sehat, dengan cara mendorong petani-petani lokal sebagai penyuplai dan mengkampanyekan kepada masyarakat selaku konsumen agar mencintai produk pangan dalam negeri.

BACA JUGA:   Permas Palangka Raya Adakan Kegiatan Silahturahmi dan Buka Bersama

Fenomena ini tidak lepas dari peran aktif Pemerintah secara politik dalam membuat kebijakan-kebijakan yang pro terhadap petani-petani lokal.

Pemerintah juga punya andil dalam menyuarakan pertanian berkelanjutan (Sustainable Agricultural) dalam bentuk pertanian berbasiskan organik, untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan sarana produksi pertanian yang bersifat kimia terhadap lingkungan dan kesehatan.

“Kalau secara terus menerus menggunakan bahan-bahan kimia, maka kedepan akan kurang baik bagi keberlangsungan lahan (terdegradasi), iklim dan juga kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi produk-produk pertanian. Tentunya dengan menerapkan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan maka kita sudah berupaya dalam memastikan sumber daya alam tetap terjaga untuk anak cucu nantinya,” pungkas Dr. Alexander

BACA JUGA:   Pemprov Gelar Rakor Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah di Daerah untuk Menyinkronkan Program

Kemudian, di Era Millenial para pemuda juga dapat berperan aktif dalam mendorong Pertanian Cerdas (Smart Farming) untuk memberikan kemudahan bagi para petani dalam bentuk inovasi-inovasi budidaya pertanian. Contohnya seperti alat-alat yang dapat memperhitungkan intensitas cuaca, alat pendeteksi suhu, mesin penanam dan pemanen, serta digitalisasi marketing hasil pertanian seperti toko online (e-commerce) dan lain-lain.

Narasumber ini juga berpesan untuk anak muda agar lebih semangat lagi dalam mendorong sektor pertanian di era pandemi, karena disaat sekarang dibatasi oleh kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam upaya mengurangi intensitas penularan Covid-19.

“Disitulah anak muda hadir dengan inovasi pertanian yang dapat mempermudah marketing hasil-hasil pertanian, seperti tokorumahtani.com,” tutupnya. (Hardi/beritasampit.co.id).