SAMPIT – Pasang besar yang terjadi di sungai Mentaya ditambah intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan ini, diduga menjadi salah satu penyebab air naik dan menggenang sejumlah wilayah di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Upaya penanganan banjir di Kota Sampit oleh Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPRKP) Kotim, dengan membersihkan drainase dan normalisasi anak sungai telah dilakukan.
Sehubungan air laut dan sungai mengalami pasang tinggi, ditambah dengan curah hujan di bulan November ini juga cukup tinggi, membuat genangan air yang masuk ke ruas jalan kota lambat turun.
“Karena posisi Kota Sampit ketinggiannya sama dengan permukaan air laut, jadi kalau hujan lebat atau air pasang akan ada banjir. Tapi kita upayakan mengantisipasinya supaya air tidak tergenang lama,” kata Kepala Bidang Bina Marga DPUPRPRKP Kotim Mentana, Sabtu 13 November 2021.
“Saya mengajak masyarakat turut memperhatikan drainase jangan tidak buang sampah sembarangan. Demikian juga pada warga yang membangun rumah atau toko agar memperhatikan material seperti pasir dan koral jangan sampai menyumbat atau menutupi saluran drainase,” tandasnya. (Cha/beritasampit.co.id).