Mukhtarudin Apresiasi Tren Surplus Neraca Perdagangan Pada Oktober 2021

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin. (dok: pribadi).

JAKARTA– Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengapresiasi pencapaian surplus neraca perdagangan pada Oktober 2021 seiring dengan makin pulihnya sektor usaha yang berorientasi ekspor.

“Saya kira ini sangat bagus ya, surplus neraca perdagangan ini semoga masih akan berlangsung hingga akhir tahun 2021,” tutur Mukhtarudin, Selasa, (16/11/2021).

Anggota Banggar DPR ini juga optimistis kinerja ekspor nasional akan terus menopang pertumbuhan ekonomi.

“Pemulihan permintaan di negara tujuan ekspor seperti China dan AS serta membaiknya harga komoditas seperti CPO bisa menjadi pemicu kenaikan ekspor di masa depan,” pungkas Mukhtarudin.

BACA JUGA:   Prabowo-Gibran Resmi Menang Pilpres 2024

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mengalami surplus 5,73 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 22,03 miliar dolar AS dan impor 16,29 miliar dolar AS.

“Kalau kita lihat trennya, neraca perdagangan Indonesia telah membukukan surplus 18 bulan secara beruntun,” kata Kepala BPS Margo Yuwono saat menggelar konferensi pers secara virtual, Senin, (15/11).

Margo menyampaikan komoditas penyumbang surplus terbesar adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja. Sedangkan, negara penyumbang surplus terbesar untuk Indonesia adalah Amerika Serikat, Tiongkok, dan Filipina.

BACA JUGA:   Mukhtarudin Bersyukur Keberhasilan Partai Golkar di Pileg dan Pilpres 2024

Dengan AS, perdagangan RI mengalami surplus 1,7 miliar dolar AS dengan komoditas utama penyumbang surplus yaitu lemak dan minyak hewan nabati, diikuti pakaian dan aksesorinya atau rajutan.

Kemudian, perdagangan RI dengan Tiongkok juga mengalami surplus 1,3 miliar dolar AS dengan komoditas penyebab surplusnya adalah bahan bakar mineral, serta besi dan baja.

Sedangkan, perdagangan Indonesia dengan Filipina mengalami surplus 685,7 juta dolar AS dengan komoditas yang berkontribusi terhadap surplus adalah bahan bakar mineral serta kendaraan dan bagiannya.

(dis/beritasampit.co.id)