DiskominfoSantik Kalteng Minta Masyarakat Lebih Teliti Menanggapi Informasi Hoaks

HARDI/BERITA SAMPIT - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, Agus Siswadi.

PALANGKA RAYA – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DiskominfoSantik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Agus Siswadi, meminta masyarakat lebih teliti untuk menerima informasi, terlebih informasi yang belum diketahui kebenarannya atau dikenal dengan hoaks.

Memanipulasi sesuatu yang salah, tetapi dibuat seperti benar lalu dijual itu adalah informasi hoaks. Informasi semacam ini memiliki banyak modelnya, dan itu seakan menyerupai kebenarannya, kata Agus Siswadi sembari mencontohkan ada web informasi penerimaan tenaga kerja, di web tersebut terlihat mirip seperti web dinas ketenagakerjaan, akan tetapi nomor informasinya berbeda.

“Kalau ada istilah imun terhadap Covid-19, seharusnya masyarakat juga imun terhadap informasi hoaks. Selain itu, kita tidak kurang untuk memberikan edukasi, dan literasi kepada masyarakat, terkait hal tersebut,” kata Agus Siswadi, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 7 Januari 2022.

BACA JUGA:   Pernyataan Sikap BKMP se-Kalimantan Terkait Kondisi Papua

Menurut dia, terkadang bukan hanya masyarakat saja yang termakan informasi hoaks, akan tetapi penjabat juga ada yang termakan informasi hoaks tersebut dan cenderung membagikan informasi hoaks tersebut sebagai sebuah prestasi dan seakan dirinya lebih awal tahu, padahal belum tentu kebenarannya.

“Sebenarnya kementerian kominfo itu setiap hari mengeluarkan daftar hoaks, dan masyarakat bisa melihat langsung di web kementerian Kominfo, untuk melihat kebenarannya,” katanya.

Selain itu meme atau gambar yang disertai dengan narasi-narasi lucu terkait vaksin, terkadang bagi sebagian masyarakat ada yang percaya. Sebab tidak semua masyarakat menangkap sebuah narasi itu sama atau satu pemikiran.

BACA JUGA:   Abdul Razak Angkat Bicara Tentang Pertemuannya dengan Nadalsyah

“Padahal paling gampang itu untuk mengimbau, apabila ada bidang teknisnya, dan dinas teknisnya, mau itu kesehatan, pendidikan,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, setiap hoaks itu pasti ada sumbernya, sehingga paling mudah untuk menangani informasi hoaks tersebut dengan cara konfirmasi secara langsung kepada dinas terkait, atau dinas kominfo setempat untuk mengklarifikasi hal tersebut.

“Berat memang hoaks itu, karena ini kejahatan di dunia maya yang luar biasa. Informasi hoaks tidak seperti membuat berita yang harus mencari fakta dan gambaran yang sebenarnya,” kata Agus Siswadi.

(Hardi/beritasampit.co.id)