Pemkab Barito Timur Menkaji Pemanfaatan Lahan Eks Tambang Terlantar Jadi Pertanian

Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas (kedua kanan) bersama rombongan beristirahat sekaligus berbincang terkait lokasi lahan eks tambang dengan masyarakat di Kecamatan Patengkep Tutui, Sabtu 29 Januari 2022. ANTARA/Diskominfo

TAMIANG LAYANG – Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, akan mengkaji tingkat kesuburan lahan eks tambang batu bara yang terlantar di Desa Mawani dan Lalap, Kecamatan Patangkep Tutui, untuk dimanfaatkan secara optimal sebagai lahan pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur Trikorianto, mengatakan, untuk mengoptimalkan lahan bekas tambang ini, pihaknya akan melakukan peninjauan ulang, evaluasi serta melakukan kajian kesuburan lahan dan bagaimana mengupayakan pemulihan kesuburannya.

Menurut dia, rencana pengkajian ini terkait Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas menginginkan seluruh lahan eks pertambangan yang terlantar di Desa Mawani dan Lalap, Kecamatan Patangkep Tutui, dapat dimanfaatkan secara optimal untuk lahan pertanian.

BACA JUGA:   KNPI Kabupaten Barito Timur Safari Ramadan di Tiga Kecamatan

Keinginan bupati itu disampaikan pada saat melakukan kunjungan kerja ke kecamatan tersebut pekan lalu.

Apalagi sudah ada petani mencoba menanam padi meski produksinya tidak sebagus lahan pada lahan non eks tambang. Lokasinya di Desa Lalap, Kecamatan Patangkep Tutui.

“Namun, kita akan melakukan pengkajian terlebih dahulu atas kepemilikan lahan eks tambang tersebut,” kata Trikorianto, dikutip dari Antara, Rabu 2 Februari 2022.

BACA JUGA:   Dishub Bartim Fasilitasi Pemudik Jelang Lebaran

Dia mengatakan, mempelajari permasalahan tersebut tidaklah mudah yakni berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait serta pihak perusahaan dan masyarakat setempat, sehingga pemanfaatan lahan itu nantinya tidak menjadi masalah baru.

“Kami berharap niat baik mengembangkan pembangunan di sektor pertanian dan ketahanan pangan sebagai daerah yang dekat dengan Ibu Kota Negara baru di Penajam, Kalimantan Timur,” kata Trikorianto.

(Antara)